Senin, 12 Maret 2012

Waktu kecilnya tak akan kembali...



 

Ruangan seukuran  8x8 itu rasanya terlalu besar untuk kami berdua petang itu. Ditambah perabot yang sangat minim hanya dua kursi, satu meja kecil dan sebuah tikar anyaman yang kami pilih untuk duduk selama hampir satu setengah jam, rasanya menambah kesan ‘sepi’-nya ruangan ini. Suasana sepi dan ditambah sedikit hembusan angin ringan dari arah pintu besar dan tinggi berwarna coklat tua itu rasanya memberi kesan ‘khidmat’ pertemuan saya dan Bapak yang sudah hampir sebulan ini menjadi ‘murid’ Ngaji saya.
Namun seperti biasa, saya hampir-hampir tak bisa ‘menempatkan’ diri sebagaimana mestinya, karena layaknya seorang ‘guru’ seharusnya saya lebih banyak ‘bicara’ ataupun memberi ilmu, tapi tidak, saya lebih senang menjadi ‘murid’ ketika berhadapan dengan orang yang saya anggap ‘hebat’ dalam kehidupannya. ‘Murid’ plus ‘guru’ saya kali inipun istimewa, beliau adalah seorang Bapak yang tak bisa diremehkan jabatan-nya di dunia ini, karena selain sangat berlimpah hartanya, beliau adalah orang kepercayaan sebuah perusahaan Nasional yang saat ini bertugas di kota saya.

Harta rasa-rasanya bukan lagi sesuatu yang menjadi ‘ambisi’ hidupnya saat ini, karena bisa dibilang, permintaan apapun yang terbesit dalam pikirannya bisa terbeli saat itu juga...Ah...persis seperti kisah Lampu Aladin...Rumah, mobil, deposito, saham...tak lagi menjadi ‘beban’ pikirannya. Di saat kebanyakan orang ‘merindukan’ datangnya harta dunia tersebut, ternyata bukan itu yang saat ini begitu berkecamuk dalam hati-nya. Satu kata yang saat ini ingin beliau perbaiki kualitas dalam dirinya yaitu  KELUARGA...

Istri dan putra-putrinya yang saat ini tinggal berlainan kota dengan beliau membuat-nya selalu kangen dan rindu dengan mereka...Meskipun beliau setiap akhir pekan beliau menyempatkan untuk pulang bertemu dengan keluarga, namun pertemuan itu dirasa belum cukup untuk mengobati rasa rindu yang selalu tumbuh setiap hari...beliau berpesan kepada saya saat itu, “Masa kecil anak-anak kita tidak akan pernah bisa terulang kembali, maka kita sebagai orang tua harus mampu mewarnai masa kecil mereka sebelum orang lain yang akan mewarnai masa kecilnya..!”

Pesan itu begitu dalam tertancap dalam hati saya, sungguh, begitu banyak orang tua jaman sekarang yang tak memperdulikan putra-putri mereka tumbuh. Banyak yang sibuk mengumpulkan keping-demi keping uang namun melupakan hari demi hari dimana anak-anaknya yang semakin tumbuh dewasa. Dan banyak orang tua yang menyesal ketika anak-anaknya sudah dewasa mereka hidup tidak seperti keinginan orang tua-nya...Namun sekali lagi, masa kecilnya tak akan terulang kembali...waktu akan terus berjalan meninggalkan kita, dan kita tidak sadar bahwa hari ini, anak-anak sudah beranjak semakin besar, dengan atau tanpa Perhatian dari kita sebagai orang tua...
Trimakasih Bapak, engkau telah mengajarkan saya tentang kasih sayang dan perhatian yang harus saya curahkan kepada anak-anak...

1 komentar: