Selasa, 29 November 2011

Anak Mudapun bisa memiliki kekayaan 50 miliar dolar... Mau Tahu?




By: Farida Umi Inayati (Owner Sakina Butik Muslimah ONLINE)

            Bagaimana cara membangkitkan jiwa mandiri pada para pemuda muslim? inilah pertanyaan penting yang perlu kita pecahkan. Banyak pemuda muslim tidak sadar akan kondisi umatnya sendiri. Ketidakpahaman tersebut membuat mereka cenderung hanya senang berleha-leha dan acuh tak acuh pada umat islam. Maka, salah satu cara yang bisa dilakukan adalah dengan memahamkan pada mereka bangaimana sebenarnya kondisi umat ini. Sebagai orang yang paham hendaknya memberikan penjelasan yang menyentuh hati nurani mereka, sehingga dengan penuh keikhlasan bersedia bergerak untuk kemajuan umat. Tentu, semangat mereka untuk mandiri pun bangkit. Para pemuda muslim tentu akan berusaha memberikan sumbangsih nyata dengan kemandirian mereka bekerja dan berusaha. Mereka tentu ingin bekerja dan menjauhi kemiskinan yang merongrong umat islam. Berwirausaha bisa menjadi pilihan yang tepat. Berwirausaha menjadi bukti nyata kemandirian pemuda muslim.
            Langkah lain adalah dengan memahamkan pada mereka urgensi dan manfaat berwirausaha. Sebagai muslim, sebenarnya kita tidak perlu jauh-jauh mencari motivasi berbisnis. Memang di luar sana banyak seminar entrepreneurship, pelatihan/training wirausaha, buku-buku yang mengupas habis motivasi berwirausaha dan tawaran-tawaran lain untuk mengenal manfaat dan urgensi berwirausaha. Namun, bila kita sering membaca Al Qur’an maka akan kita jumpai banyak ayat-ayatNya yang memotivasi kita untuk berwirausaha. Hadist-hadist nabi berkenaan dengan wirausaha pun banyak, yang seharusnya bisa mendorong kita untuk berwirausaha. Sayangnya, ayat-ayat Qur’an dan hadist nabi terkait berwirausaha jarang dikaji bersama. Maka, berikut ini ada beberapa manfaat dan urgensi mengapa kita harus berwirausaha.
            Pertama, berwirausaha merupakan cara untuk memaksimalkan potensi diri yang dikaruniakan Allah SWT pada hamba-hambaNya. Allah SWT telah memberikan manusia tiga potensi yang harus dimaksimalkan sebagai wujud syukur kita padanya. Tiga potensi tersebut adalah hati, akal, dan jasad. Semua potensi tersebut akan dimintai pertanggungjawaban di akhirat kelak.
Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya (Al Israa’: 36).
            Bila potensi tersebut hanya kita biarkan saja, maka sungguh kita termasuk orang yang merugi dan tidak pandai mensyukuri karuniaNya. Berwirausaha merupakan salah satu langkah untuk memaksimalkan potensi yang telah diberikan Allah SWT tersebut. Berwirausaha mengasah akal untuk melahirkan ide-ide kreatif dan inovasi yang tiada henti. Menciptakan suatu usaha baru tentu dibutuhkan hati untuk merasakan apa yang pantas dan yang tidak. Kita perlu menghadirkan hati dalam setiap langkah meraih peluang-peluang usaha, membangun jaringan dengan mitra, dan dalam mengambil setiap keputusan. Potensi hati tidak boleh dikesampingkan begitu saja, karena dengannya ruh dan jiwa wirausaha akan terasa. Kerja keras pun terasa lebih nikmat bila hati ikhlas dan ridha. Potensi jasad pun jelas akan terasah dengan wirausaha. Tubuh akan bergerak dengan penuh semangat untuk meraih targetan-targetan yang telah ditetapkan. Jasad akan terpenuhi haknya untuk bergerak dan bekerja. Sungguh, berwirausaha mengantarkan kita pada hamba yang beryukur, yakni hamba yang pandai memanfaatkan potensi dirinya.
            Kedua, wirausaha merupakan pintu rezeki yang utama. Bila kita tilik dalam jajaran sepuluh orang terkaya di dunia versi Majalah Forbes, maka akan kita temukan nama: William Gates atau Bill Gates dengan Microsoftnya, memiliki total kekayaan 50 miliar dolar. William Buffer menjadi orang terkaya kedua dan memiliki kekayaan 42 miliar. Carlos Slim Helu, orang terkaya ketiga dengan kekayaan 30 milliar dolar. Ingvar Kampard, dengan IKEA menjadi orang terkaya keempat dengan kekayaan 28 miliar dolar. Lakshmi Mittal dengan Mittal Steel-nya memiliki total kekayaan 23,5 miliar dolar. Paul Allen orang terkaya keenam dunia memiliki total kekayaan 22 miliar dolar. Bernard Arnault dengan bendera bisnisnya “Cristian Dior”, memiliki total kekayaan 21,5 miliar dolar. Orang terkaya kedelapan, Pangeran Al Waleed bin Talal Al Saud dengan kekayaan 20 miliar dolar. Orang terkaya kesembilan yakni Kenneth Thomson dengan kekayaan 19,6 miliar dolar. Dan orang terkaya kesepuluh, Li Ka Shing, terkaya di Asia dengan kekayaan 18,8 miliar dolar.
            Bisa kita bayangkan betapa banyak harta kekayaan yang mereka miliki. Lantas, bagaimana dengan orang terkaya di Indonesia? Sukanto Tanoto, dengan Raja Garuda Mas-nya memiliki total kekayaan 2,8 miliar dolar. Putera Sampoerna dengan total kekayaan 2,1 miliar dolar. Eka Tjipta Widjaja dengan Sinar Mas Group yang dimilikinya, punya total  kekayaan 2 miliar dolar. Rachman Halim memiliki total kekayaan 1,8 miliar dolar. R Budi hartono dengan total kekayaan 1,4 miliar dolar. Aburizal Bakrie dengan total kekayaan 1,2 miliar dolar. Eddy William Katuari memiliki kekayaan senilai 1 miliar dolar Trihatma Haliman total kekayaan 900 juta dolar. Arifin Panigoro memiliki Medco Energy International  dengan total kekayaan 815 juta dolar, dan Liem Sioe Liong dengan Salim Group-nya memiliki total kekayaan 800 juta dolar.
            Bagaimana mereka sampai sebegitu kayanya? Apa profesi mereka? Apakah mereka presiden, politisi, pengacara, dokter, atau artis? Mereka adalah para pebisnis ulung. Fakta tersebut menunjukkan bahwa kekayaan dikuasai orang para pebisnis. Keyataan ini pun sebenarnya telah dinyatakan oleh Rasulullah SAW 14 abad yang lalu. Beliau bersabda: “Hendaklah kamu berdagang, karena di dalamnya terdapat 90 persen pintu rezeki”
(H.R Ahmad). Pernyatan tersebut benar adanya. Selama manusia membutuhkan sandang, pangan, papan maka selama itu pula bisnis akan selalu ada. Semua produk yang ada di pasaran, semuanya didistribusikan dan dijual oleh para pelaku bisnis.
            Diagram tersebut menunjukkan bahwa pintu rezeki 90% bisa didapatkan dari hasil berbisnis, sementara 10% bisa diperoleh dari profesi lainnya. Pintu 10% yakni profesi-profesi selain berbisnis tersebut sudah terlalu sesak bila harus kita masuki. Di sisi lain, pintu 90% masih terbuka lebar bagi kita untuk berbisnis. Apakah kita memilih untuk berdesak-desakkan di pintu 10% yang sudah padat tersebut dan siap terdepak darinya?
            Ketiga, berwirausaha merupakan profesi yang mulia. Mari sejenak kita menengok sejarah, para nabi terdahulu pun ternyata juga berlatar berlakang sebagai pebisnis. Nabi Daud, misalnya, dengan tanpa rasa sungkan telah menyatakan dirinya sebagai pengarajin daun kurma untuk dibuat keranjang dan kerajinan tangan lainnya. Nabi Idris adalah seorang penjahit. Nabi Zakariya dikenal sebagai pebisnis kayu. Nabi Musa dikenal sebagai peternak. Serta tentu saja, nabi kita, Muhammad SAW adalah seorang pebisnis handal yang selalu mendapatkan keuntungan besar.
“Sesungguhnya sebaik-baik mata pencaharian adalah seorang pedagang” (H.R Baihaqi).
Ternyata, pekerjaan ini dilakukan oleh para nabi dan para orang shalih lainnya. Allah SWT pun menjanjikan pada para pedagang yakni kebersamaan dengan orang-orang mulia.
Pedagang yang jujur dan dapat dipercaya (amanah) adalah bersama para nabi, orang-orang yang membenarkan risalah Nabi SAW (shaddiqin), dan para syuhada (orang yang mati syahid)” (H.R. At Tirmidzi).
            Keempat, berwirausaha merupakan jihad. Menilik sejarah masuknya islam ke Indonesia tak bisa lepas dari peran para pedagang muslim yang singgah di negeri ini. Para pedagang muslim berdatangan ke negeri kita dan menyebarkan ajaran Islam hingga detik ini kita bisa merasakan nikmat dan indahnya Islam. Gerakan-gerakan Islam yang ada di Indonesia pun tak luput dari campur tangan para pedagang untuk menegakkan kas-kas keuangan mereka. Berdagang bisa menguatkan sumber daya ekonomi hingga mereka sanggup mendirikan sekolah, rumah sakit, universitas, panti asuhan tanpa bantuan pihak lain. Sayangnya, kini kejayaan gerakan Islam mulai meredup lantaran mereka kehilangan tulang punggungnya yakni para pengusaha. Banyak eksponen gerakan Islam bukan lagi pengusaha, melainkan para pegawai. Tentu saja, mentalitas pegawai dan pengusaha pun berbeda.
            Maka, salah satu cara untuk mengembalikan kejayaan islam adalah dengan memunculkan para pengusaha muslim yang akan menjadi tulang punggung pengisi sumber daya ekonomi gerakan Islam. Jadikanlah bisnis sebagai jalan jihad!
“Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum nyata bagi Allah orang-orang yang berjihad diantaramu dan belum nyata orang-orang yang sabar.”
 Ali Imran: 142
            Dalam terjemahan Al Qur’an Departemen Agama, jihad bisa berarti berperang untuk menegakkan Islam dan melindungi orang-orang Islam, memerangi hawa nafsu, mendermakan harta benda untuk kebaikkan Islam dan umat Islam, memberantas yang batil, dan menegakkan yang hak. Bila kita mendermakan harta untuk kebaikkan Islam dan umat Islam dapat dimaknai sebagai bentuk jihad. Sungguh amat merugi bila kita melewatkan jalan jihad ini begitu saja. Jika ada praktik bisnis kotor yang hanya berorientasi pada keuntungan, maka itulah jihad kita. Berjihad agar apa yang sedang kita usahakan selalu berjalan sesuai syariat sehingga menghasilkan harta yang halal dan berkah.
            Kelima, berwirausaha merupakan ladang amal jariyah. Tentu masih melekat dalam benak kita bahwa yang bisa menolong kita di akhirat kelak salah satunya adalah amal jariyah. Sebuah hadist nabi menyebutkan: “Jika anak Adam meninggal, maka amalnya terputus kecuali dari tiga perkara yakni sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan anak shaleh yang mendoakannya” Luar biasa, pekerjaan wirausaha tidak hanya mengantarkan pelakunya meraih kesuksesan di dunia, namun juga membantu para pelakunya untuk sukses di akhirat pula.
            Kini, agama dan bangsa ini tengah menantikan hadirnya para pemuda muslim yang bersemangat membangkitkan jiwa mandirinya untuk berwirausaha. Umat Islam telah menantikan segolongan manusia yang berjuang dengan hartanya yakni dengan menjadi entrepreneur muslim. Mereka tidak sekadar mencari nikmatnya dunia, namun lebih berorientasi pada masa depan di akhirat kelak. Mereka adalah para pengusaha muslim yang akan mendorong terwujudnya kembali kejayaan Islam. Sungguh, apakah engkau tidak ingin berkontribusi membangun umat ini melalui harta yang engkau sedekahkan untuk mengisi kantong-kantong finansial perjuangan? Ataukah engkau masih berhasrat mengejar-ngejar pintu yang hanya sebesar 10% sementara di luar sana banyak terdapat pintu yang bisa mengakomodir segala kepentingan dengan berbisnis. Lantas, apalagi yang kita tunggu untuk segera memulai usaha yang ternyata bisa menolong kita kelak di akhirat? Segera pikirkan ide bisnis brilianmu, ambil pena, dan mulailah merancang bisnis! InsyaAllah, kesusksesan di tangamu! Dan rasakan sensasi menjadi pengusaha!

Senin, 28 November 2011

Baru 18 tahun sudah sakit jiwa....ck..ck !!


Oleh: Agus Sholikin*
*Pendidikan Dokter FK UNS

Sdr. Ilham (bukan nama sebenarnya), 18 tahun, laki-laki, pelajar SMU kelas III, dibawa ke UGD Rumah Sakit Jiwa oleh kedua orang tuanya karena 3 hari tidak tidur, bicara sendiri, mondar-mandir, dan ingin pergi dari rumah. Dari hasil autoanamnesis diketahui bahwa pasien sering mendengar suara seorang laki-laki yang menyuruhnya
pergi dari rumah. Pasien juga merasa dimusuhi oleh teman-teman dan tetangganya. Menurut orang
tuanya, saat ini pasien sedang mempersiapkan diri untuk menghadapi ujian akhir nasional,
sehingga mereka menduga pasien mengalami stres yang berat. Dari riwayat keluarga
diketahui bahwa adik laki-laki ibunya juga pernah gangguan serupa.


Yah, mumpung saya masih hangat dalam mempelajari ilmu penyakit jiwa, maka saya sajikan topik kejiwaan remaja pada kesempatan kali ini. Eitz guys, jangan berpandangan negatif terlebih dahulu dengan kata-kata kesehatan jiwa ya! Semua orang di dunia ini dari anak-anak sampai dewasa, dari muda hingga tua pasti berhubungan erat dengan kesehatan jiwa, baik jiwa yang sehat maupun sedang terjadi gangguan.
Coba Anda pahami skenario yang saya nukilkan di atas. Ilham remaja SMA mendengarkan suara panggilan agar pergi dari rumah, merasa dikucilkan oleh teman, dan ganguan lainnya. Usut-diusut Ilham ternyata sedang dalam masa mempersiapkan ujian nasional. Jadi Geje alias ga jelas gitu dech si Ilham. Nah lho..Ilham terkena stressor kali ya? Bagaimana sih kok bisa begitu?
Oke.tenang, sabar, mari kita bahas bersama. Nah dari hasil telaah teori ilmu klinis, skenario tersebut di atas menunjukkan bahwa Ilham mengalami sakit Schizofrenia...
Keadaan jiwa remaja yang masih belum matang dan labil menjadi sangat menunjang terjadinya gangguan jiwa ketika remaja memperoleh stressor negatif yang kuat. Parahnya daya filter dan defend remaja ini masih kurang..jadi keok deh kejiwaannya...


Jiwa Itu Letaknya Dimana Sih?
 Tadi sudah saya sedikit utarakan terkait gangguan jiwa schizofrenianya si ilham..Nah sekarang saya akan mengenalkan terkait jiwa manusia, ya termasuk jiwa saya dan Anda juga.
Jiwa atau kita sebut kalbu atau kita sebut hati sebenarnya bukanlah organ hati atau pun jantung. Baru tahu ya? Organ hati itu fungsinya untuk metabolisme, detoksifikasi, dll. Sedangkan organ jantung fungsinya untuk memompa darah. Padahal kalbu atau hati kita pastilah berhubungan erat dengan perasaan, suasan hati, emosi, tentram, semangat gitu kan. Nah lalu dimana jiwa itu sebenarnya?

Menurut literatur dan pernyataan dari guru besar ilmu penyakit jiwa FK UNS Prof. Dr. H. Muhammad Fanani, Sp. KJ (K), jiwa atau kalbu manusia adalah sistim limbik di otak manusia. Nah ini tabel organ-organ yang menyusun sistim limbik.

Sistem limbik
Fungsinya
Diensefalon
Area sentral otak yang mengontrol emosi dan perilaku. Area ini membentuk inti sentral forebrain.
Hipotalamus
Merupakan bagian utama dari diensefalon. Bagian kecil dari otak yang memegang komando penting dalam pengatutan kelenjar ( master gland). Ia memegang peranan penting dalam sistem limbik; ia menginisiasi ekspresi fisik terkait emosi.
Girus singulat
Lipatan permukaan korteks serebri yang terlibat dalam reaksi emosi terhadap bau dan nyeri. Ia juga mengatur perilaku agresif
Amigdala
Struktur yang berbentuk buah almon dan terletak di bagian dalam lobus temporalis. Ia berperan dalam menghubungkan emosi dari berbagai memori atau situasi. Selain itu, ia berperan dalam pembelajaran rasa takut (learning fear).
Hipokampus
Struktur yang terletak dalam lobus temporalis. Tugas utamanya adalah dalam memori

Baik setelah semua frekuensi kita sama yaitu menyepakati bahwa kalbu/jiwa kita itu adalah sisim limbik dan dengan perincian jelas di tabel tersebut, kita akan membahas zat-zat yang terkadung di otak yang terlibat dalam pengaturan jiwa kita. Nah lho..apalagi nih?
Zat-zat tersebut dinamakan neurotransmitter.

Zat Kimia Ajaib Itu Bernama Neurotransmitter
Nah ada 3 neurotransmitter yang sangat berpengaruh dalam pengaturan jiwa/kalbu terutama suasana hati/mood dan semangat. Yaitu serotonin, norepinefrin, dan dopamin.



Serotonin bertangung jawab mengenai impulse dan nanti juga ada hubungnnya dengan kontraksi. Nah jika seortonin ini tinggi maka tubuh menjadi susah dikendalikan, agressive sex pun juga bisa meningkat. Dopamin bertanggungjawab  mengenai drive/gairah/semangat untuk bergerak dan aktif. Nah jika dopamin turun maka akan menjadikan diri ini menjadi malas. Norepinefrin (NE) bertanggungjawab mengenai kewaspadaan. Jika NE turun maka bisa jadi sebagai orang yang ngantuk melulu. Nah kalau mood itu dipengarugi ketiganya yaitu NE, dopamin, dan serotonin.

Semua komposisi tersebut harus seimbang jika ingin dibilang ehat jiwanya. Semangat terjaga, motivasi ada, rajin, waspada, dll. Nah jika Anda malas, tidak bergairah, ngantukan terus, lemas, malas, suntuk, cemberut terus, kurang konsentrasi, berarti Anda telah mengalami GEJE (gangguan jiwa). Nah kadang-kadang jika karena stress, suntuk kadang ga nyambung nah itu juga kena GEJE (ga jelas) yang mana predikat ini akan diberikan oleh orang sekitar anda.

Jadi GEJE (gangguan jiwa) memang merupakan keadaan negatif tapi jangan terus dikategorikan gila atau hilang akal. Karena GEJE seperti malas, suntuk masih bisa dikendalikan bukan? Mungkin GEJE-nya si Ilham (Schizofrenia) kelihatannya memang cukup berat tetapi itu masih bisa disembuhkan bahkan hilang tanpa bekas, tentu dengan sarat-sarat tertentu.

TIPS: Tindakan Preventif GEJE (Gangguan Jiwa)
Input dari luar bisa negatif maupun positif. Begitu pula stressor ada pula stressor negatif atau pun positif. Stressor-stressor negatif inilah yang rentan mengganggu kesehatan jiwa.
Perlu Anda ketahui bahwa dalam proses memori kita melibatkan kunci ion Mg2+ . Yang mana ion Mg2+ itu susah untuk terbuka. Nah ketika terbuka maka memori bisa masuk. Itulah mengapa banyak diantara kita yang belajar perlu diulang-ulang agar hafal. Hal tersebut dimaksudkan agar kunci ion tersebut segera terlepas dan memori dapat masuk.
Permasalahan yang timbul ternyata adalah stressor negatif seperti masalah menumpuk, pengucilan, ketakutan, ejekan lebih mudah membuka kunci ion Mg2+ sehingga lebih mudah tertancap sebagai memori dari pada stressor positif.
Memang unik dan luar biasa pengaturan sistem limbik di tubuh kita ini. Berikut tips-tips yang saya tawarkan ke Anda  biar ga GEJE akibat stressor negatif:
1.      Kurangi Input Stressor Negatif
Hal ini bisa dilakukan dengan senantiasa positive thinking, gembira, khusnudzon, dan bersemangat. Nah seandainya memang input memang negatif seperti terkena musibah, tidak lulus ujian maka tindakan yang tepat adalah merubah mindset kita dengan mengambil posisi progressif bukan rekatif, ambil hikmahnya, dan senantiasa bersyukur.
2.      Mencari Suasana Positif
Caranya ya dengan ikut forum-forum motivasi, bergaul dengan orang-orang prestatif, berkumpul dengan orang-orang sholeh.
3.      Perbanyak Ibadah
Suasan sholat itu adalah suasan kondusif yang dapat memberikan ketenangan dan kekhusyukan jika terpenuhi rukun-rukunnya. Maka saya sarankan perbaiki kualitas sholat wajib dan shunnah, perbanyak kuantitas sholat sunnah seperti dhuha dan qiyamul lail. Perbanyak pula membaca Alqur’an, nikmati huruf demi huruf, selami keindahan ayat demi ayat.
4.      Ikuti Majelis Ilmu
Salah satu fadhillah atau keutamaan majelis ilmu adalah majelis dicucuri rahmat dan diberi kesakinahan (ketenangan dan ketentraman). Nah hal ini bisa menetralisir stressor-stressor negatif yang bisa mebuat jiwa kita terganggu.

Oke, bagi Remaja harapan Bangsa stay calm, be positive, and religious and
say no to GEJE, J

Sabtu, 26 November 2011

Valentino Rossi jualan JAMU !?





Kisah ini bermula dari seorang teman yang sangat lucu nan “gayeng”...sebut saja namanya mas wahyu...sama-sama dari Solo, eh...kita malah ketemuan di Bogor, di sebuah acara Training...dia punya 2 kata kunci yang sangat mudah diingat ketika ingin memulai sebuah usaha, mau tahu...simak terus tulisan ini..yang pertama nih, kita kudu :
1.       punya IDE...tanpa IDE, kita gak bakalan GEDE..Usaha akan tetap istiqomah kecil terus....
2.       punya KREATIFITAS...tanpa Kreatifitas, kita akan TERGILAS...karena produk kita akan jadi out of date...
Trus apa hubungannya sama Valentino Rossi ??? Kata Guru Kehidupanku, hidup itu seperti sebuah roda, kadang dibawah...kadang juga di atas...kadang senang kadang juga dapet kebahagiaan..he..he..sengaja biar positif terus...karena menurut seorang ahli MLM –yang kisahnya sedikit terdengar waktu nebeng di sebuah mobil kawan- bahwa pikiran kita harus selalu positif...waduh kok jadi ngomongin MLM, kembali fokus...nah, kehidupan yang sangat nyaman...terkadang bisa berubah menjadi sebuah kehidupan yang tak diperkirakan, penyebabnya bisa bermacam-macam. Nah, sebenarnya Valentino Rossi bisa jadi lebih baik kehidupannya bila jadi penjual jamu..kenapa ya? Karena kalau dia jadi penjual jamu, maka tidak akan dipanggil lagi jadi Valentino Rossi, tapi..akan dikenal dengan Valentino ROSA!   - harap dilafalkan seperti iklannya mbah Marijan- ...semoga terharu....he..he ini salam khas Mas Wahyu Lies...  

Jumat, 25 November 2011

Ayu Ting-ting dijadikan terapi menghilangkan GROGI....


 By : Dinar Apriyanto (Tim Psikologi Remaja)
Menurut salah satu survey yang dilakukan di salah satu negara Adidaya di dunia ini, Berbicara di depan umum merupakan ketakutan terbesar manusia setelah kematian. Salah satu blog, ufukpress.blogspot merilis bahwa Tokoh-tokoh besar dalam sejarah pun pernah mengalami ketakutan ketika berpidato. Salah satunya William Jennings Bryan (1860–1925), politikus Amerika Serikat (AS) yang memiliki pengaruh besar di Partai Demokrat dan pernah tiga kali sebagai kandidat Presiden AS (1896, 1900, dan 1908). Meski dianggap sebagai ahli pidato terhebat pada masanya, Bryan mengakui ketika kali pertama berpidato, lututnya gemetaran. Bahkan,tokoh sekelas Abraham Lincoln (1809–1865), Presiden AS ke-16,juga pernah ketakutan ketika berpidato. Rekan peng-acaranya, Herndon, mengisahkan, “Lincoln merasa malu dan sangat canggung.
Pagi ini, saya berkesempatan untuk berinteraksi dengan salah satu Trainer Nasional rangking 9 versi Business Week Top Of Mind. Cukup terperangah ketika mendengar pengakuan beliau bahwa, beliaupun terkadang masih merasakan grogi saat-saat tertentu harus menyampaikan Training. And the Clue is....WAJAR.....kata kuncinya adalah bahwa itu perasaan yang BIASA terjadi...Wow...Amazing. Saat itu saay berpikir bahwa, ternyata Grogi ketika Berbicara di depan Umum itu sangat wajar terjadi, bahkan menghinggapi Trainer yang sudah malang melintang di dunia Public  Speaking selama berpuluh-puluh tahun.
Namun kata kuncinya tidak berhenti disitu, karena kita harus bisa mengendalikan rasa takut dan grogi itu, jangan di pelihara...biar tidak beranak-pinak di dalam diri kita...he..he...Gimana sih caranya...Nah, Guru Training saya ini punya cara Jitu untuk mengatasi Grogi ini secara INSTAN...How?....catet ya TEKNIKNYA...
1.       Film Imaginatif..apaan tuh...Guru saya bercerita, teknik ini dilakukan dengan cara membuat bayangan seolah-olah kita sedang melihat film keberhasilan kita saat kita bisa menyampaikan presentasi atau ceramah. Contohnya : Bikin gambaran seolah-olah Ayah, Ibu atau orang yang paling kita cintai sedang melihat presentasi kita dan orang tersebut memuji kita dengan pujian..”Aku Bangga denganmu...!”...Silahkan anda coba bikin sendiri film imaginatif anda...
2.       Tombol “On”. Masing-masing orang punya tombol “on” yang berbeda-beda, nah...baru yang ini nyambung sama judul artikel ini....Ngemeng-ngemeng tentang “Ayu Ting-Ting” saya jadi ingat Trainer Nasional-ku pagi ini, mencontohkan bahwa lagu Ayu Ting-Ting bisa dijadikan tombol “On” dari rasa Grogi kita, caranya...beliau mencontohkan mendengarkan lagi “Alamat Palsu” sambil ikut nyanyi...tentunya sebelum sesi presentasi kita dimulai dong..bukan di depan forum..he..he, nah, cara itu bisa dilakukan untuk menurunkan tingkat grogi kita, Pastinya ...bisa dengan banyak lagu untuk memunculkan tombol “ON”...ada juga yang memunculkan tombol “ON” dengan baca Qur’an atau berdo’a...nah yang ini lebih direkomendasikan sama Trainer Nasional-ku itu...ayo cari, apa tombol “ON” mu...
3.       Fisiologis tubuh. Sikap tubuh kita mempengaruhi hasil training/ presentasi yang kita lakukan....gimana caranya, ubah sikap-sikap negatif yang bisa mempengaruhi penampilan kita, misal suara pelan, jalan pelan-pelan, lemes, loyo dll..nah, itu bisa mempengaruhi penampilan kita dan menular ke audience...bahaya kan? So...hindari....fisiologis tubuh negatif...Ubah dengan gaya yang bersemangat dan presentasi yang ber-api-api...
Nah, teman-teman yang tertarik untuk memperdalam cara mengatasi Grogi Bicara di depan umum, Ikuti “Training PEMBICARA HEBAT”  11 Desember 2011. Contact Person Hubungi  (081328602256)...Bye-bye GROGIKU!!!   




Kamis, 24 November 2011

Ukhty, Jangan Sia-Siakan Air Matamu,,,,




“Aku kemarin habis nangis bombay lho mbak. Hiks..hiks hotahay lah pokoknya...”
“Kenapa kok nangis?”
“Habis film koreanya sedih banget sie....”

            Clesh...miris hati ini mendengar  percakapan tersebut. Bukan miris karena ikut juga menghayati alur film koreanya, namun karena sayang pada tetesan air mata saudari seiman oleh dramatisasi film. Bukan tidak boleh kita menangisi sedihnya cerita film, hanya saja betapa sia-sianya ketika air mata menetes hanya karena film.Pada hakikatnya, menangis adalah aktivitas yang menjadi fitrah manusia. Secara hukum asal bukanlah hal yang haram pula untuk dilakukan karena merupakan sunnatullah. Hanya saja ada tangisan yang mampu mendatangkan pahala bagi si empunya air mata, ada yang akan mendatangkan dosa saat tangisan tersebut penuh kenifaqan dan tipu daya, serta ada pula tangisan yang tidak menghasilkan apa-apa kecuali kelelahan semata.  Ibnul Qayyim al-Jauziyah rahimahullah mengkategorikan ada 10 macam tangisan, yaitu:
1. Menangis karena kasih sayang & kelembutan hati.
2. Menangis karena rasa takut.
3. Menangis karena cinta.
4. Menangis karena gembira.
5. Menangis karena menghadapi penderitaan.
6. Menangis karena terlalu sedih. 
7. Menangis karena terasa hina dan lemah.
8. Menangis untuk mendapat belas kasihan orang.
9. Menangis karena mengikut-ikut orang menangis.
10. Menangisnya orang munafik = pura-pura menangis.

            Dan sebaik-baik tangisan adalah tangisan yang mendatangkan keridloan dari Allah, yaitu menangis karena takut pada Allah.

Rasulullah SAW bersabda: “Dua mata yang tidak akan disentuh api neraka untuk selama-lamanya : mata yang menangis karena takut kepada Allah dan mata yang bermalam dalam rangka berjaga di jalan Allah”.(HR. Tirmidzi)

Rasulullah bersabda: “Tidak ada sesuatu yang lebih Allah sukai selain dua tetes dan dua jejak, tetesan air mata karena takut kepada Allah,  da tetesan darah yang mengalir di jalan Allah ….”.(HR. Tirmidzi)

Rasulullah bersabda: “Tidak akan masuk neraka seseorang yang menangis karena takut kepada Allah, hingga susu kembali ke payudara”.(HR. Tirmidzi dan Nasa’i)

            Betapa mulianya kedudukan manusia yang menangis karena takut pada Allah. Tidak sia-sia air mata yang mengalir, tidak sia-sia pula kelelahan dan kesesakan yang ditinggalkan tangis. Tentunya tangis karena takut pada dosa-dosa kita pada Allah, takut pada kemaksiatan maupun kedzoliman yang pernah atau sedang kita lakukan, takut pada kesombongan dan sikap bangkang terhadap perintah-perintah Allah, serta takut pada azab-azab Allah.

            Maka dari itu saudariku, tinggikan ilmu kita, perdekatkanlah diri kita pada Allah, perkuat cinta kita pada Allah hingga rasa takut kita pada Allah-pun semakin besar sehingga tiap bulir air mata yang menetes di pipi kita merupakaan hasil ramuan dari cinta, harap, dan takut pada Allah. Dengan tangis karena takut kita pada Allah, hati kita-pun akan menjadi hati yang lembut, hati yang lunak pada kebenaran dan hati yang keras terhadap kemaksiatan. Insya Allah.

Wallahua’lam. 
(by : Ryang Adisty Farahsita (Tim Konsultasi Kemuslimahan Remaja)