Glek.!! Suatu hari
Si Kermit kaget melihat nilai ulangannya yang mirip kursi yang sedang
didudukinya….ya! empat gitu loh!! Lantas wajahnya berubah 180 derajat jadi
merah karena menahan malu….dari tadi dirinya masih tidak percaya, kenapa aku
bisa se-apes ini, padahal segala cara sudah dilakukan, segala buku sudah
dibacanya, Kenapa sih apes banget aku hari ini…!! Gumam si Kermit.. Lho…Ada apa Mit.. tanya Si
Gembong teman dekat Kermit. Ini Mbong…tahu gak berapa nilai ulangan fisikaku
hari ini..terdiam sejenak Si Kermit sambil menunjukkan kertas ulangannya pada
Si GEmbong…. “Ha..ha..Ha..!” tawa Si GEmbong..Lho Mbong..kokk kamu malah
tertawa sih…kamu gak kasihan sama aku ya!! Lho…untuk apa aku kasihan sama kamu,
malahan seharusnya kamu lebih bersyukur dari aku.Tahu gak aku dapat nilai
berapa?.. tanya si Gembong dengan senyuman tersungging di bibirnya…Aku dapat
nilai bebek, alias dua….itupun udah dibela-belain memperjuangkan nilai 0,5
sampai ngeyel sama pak Guru.
Bangga dengan
kesalahan yang kita perbuat adalah sebuah kebiasaan yang buruk. Dan yang bisa
mengubah kebiasaan buruk kita adalah diri kita sendiri. Kebiasaan adalah
hal-hal yang kita lakukan berulang-ulang. Ada
beberapa kebiasaan dalam diri kita yang terkadang kita rasakan tidak sesuai
dengan yang kita inginkan. Kebiasaan itu sering kita namakan sebagai kebiasaan
buruk. Seringkali kita merasakan risih terhadap kebiasaan buruk itu, namun kita
tidak tahu dan bingung untuk menemukan bagaimana cara menghilangkannya. Memang
mengubah kebiasaan buruk itu tidak
semudah membalikkan telapak tangan. Terkadang ada sisi buruk dalam diri kita
yang susah dihilangkan namun itu sangat
mengganggu. Memang tidak selalu mudah dihilangkan, tapi selalu mungkin untuk
dilakukan.
Memperbaharui diri,
dua kata itu cukup tepat dilontarkan tatkala, kebiasaan itu sudah mengakar dan
mendarah daging dalam diri kita.. Permasalahan kebiasaan buruk kita seringkali
tidak kita rasakan sebagai sebuah hal yang mengganggu diri, namun ternyata
kebiasaan buruk kita sangat mengganggu orang lain. Hal ini akan menyebabkan ada
pertentangan dan gejolak yang muncul dalam diri kita. Perlu atau tidak untuk
dihilangkan. Terkadang penilaian orang terhadap diri kita lebih bisa mewakili
keadaan sebenarnya- meskipun tidak semua yang dikatakan benar- namun minimal
penilaian orang itu bisa kita jadikan sebagai satu hal yang mendorong diri kita
untuk berbuat lebih baik. Bagaimanakah cara ampuh untuk menghilangkan kebiasaan
buruk itu, marilah kita simak baik-baik :
1.
Kenali kebiasaan yang lama,
sehingga kamu mengetahui mengapa ini menjadi masalah bagi kita dan bagi orang
lain. Kebiasaan, Lupa – tertinggalnya barang-barang , Kebiasaan menunda, Tidak
tepat waktu, Tidak rapi, Tidak teratur jadwalnya, menghabiskan banyak waktu
untuk hal-hal enggak penting (menonton TV, ngobrol kelamaan, ngalamun,
tidur-tiduran)
2.
Buatlah menjadi seolah-olah
kebiasaan lama itu bila masih dilakukan maka akan menyebabkan diri kita
mendapatkan sanksi. Kebiasaan itu sangat terasa nikmat dilakukan karena kita
nggak pernah mendapatkan sanksi saat melakukannya, jadi perbesarlah dan buatlah
diri anda merasa jera dengan kebiasaan itu.
3.
Mengulang-ulang misi yang sudah
anda tetapkan untuk merubah kebiasaan
4.
Ingatlah hal-hal menyenangkan
yang akan anda dapatkan saat anda mampu merubah kebiasaan itu.
5.
Istiqomah dengan apa yang sudah
anda lakukan, tetap berada di jalur yang sudah anda rencanakan dan ingat untuk
senantiasa tidak keluar dari jalur tersebut.
6.
Bila perlu minta bantuan
seseorang untuk memberikan sanksi saat kebiasaan buruk muncul, kemudian kita
berikan uang Rp 20.000, setiap kali kita lupa menuliskan jadwal. Wah.kalau yang
ini dijamin akan membuat kita jera.
7.
Membekali
diri dengan ilmu Islam. Karena ilmu itu adalah sebuah benteng yang akan
membantu diri kita untuk tidak terjerumus dalam sebuah kebodohan dan dosa. Cerita pemuda dan pelacur
8.
Ingat pada Allah…Ingat
mati…karena setelah mati tak ada lagi yang akan kita lakukan selain
mempertanggungjawabkan semua yang pernah kita lakukan
(By tim Konsultasi Psikologi Remaja MBC)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar