Selasa, 12 Juni 2012

Alloh sudah membayar LUNAS! By : Dinar Apriyanto



Sabtu pagi pekan lalu saya begitu bersemangat untuk menghadiri sebuah acara Seminar di sebuah Sekolah Tinggi di sebuah kota. Saya mengetahui acara ini dari sebuah brosur yang berserakan hampir di setiap masjid, sejak Jum’at pekan lalu. Seminar yang cukup membuat saya penasaran “Teknik Mudah Menghapal Al Qur’an”. Dari segi judulnya saja sudah menar...ik perhatian saya, apalagi Pengisi Acaranya adalah Syaikh Ali Jaber, Ustadz kondang yang sering muncul di TV One.

Setelah malam harinya saya ketinggalan momen Pengajian Akbar dengan Syaikh Ali Jaber. Pagi ini, saya bertekad untuk datang tepat waktu dan duduk paling depan. Singkat cerita, Tepat jam 09.00 pagi, saya sudah duduk di tengah-tengah acara. Namun, saya kecewa karena bayangan saya duduk di paling depan sepertinya gak bakalan terwujud, karena ternyata acara dimulai sejak jam 08.00 tadi. Huf, malangnya diriku...namun saya tetap berusaha membuat hati ini terhibur, dalam hati berkata, “Bisa duduk di tengah majelis ini saja, rasanya sudah bersyukur!” Hmm... tiba-tiba Syaikh Ali Jaber menutup pembicaraan dengan do’a.” What!? Sudah selesai acaranya?” teriak saya dalam hati... yah, lengkap sudah penderitaan saya – pikirku- sudah terlambat, duduk paling belakang, habis pula materinya...wah..wah...
Kemudian panitiapun angkat bicara, “Bagi peserta yang akan mengikuti Seminar, silahkan naik ke lantai tiga!”

Alhamdulillah...ternyata acara yang saya ikuti tadi bukanlah acara Seminar yang dimaksud dalam brosur yang saya baca. Acara itu hanya rangkaian acara saja yang diadakan sebelum seminar..Alhamdulillah..Tanpa pikir panjang, karena posisi tempat duduk saya paling belakang dan dekat pintu, sayapun langsung ‘tancap gas’ berlari kecil biar bisa duduk paling depan.
Sampai di ruangan, suasana masih sepi, mungkin baru ada satu dan beberapa orang yang duduk-duduk santai...tanpa pikir panjang, saya duduk di barisan pertama, paling depan. Sengaja saya duduk di dekat layar LCD biar bisa sekalian ‘record’ video melalui laptop..hi..hi..kata pepatah sambil menyelam minum susu...Nah, peralatan rekam, handycam, kamera dan laptop-pun sesegera mungkin saya pasang dan ambil posisi..(ini peserta apa seksi dokumentasi sih???) ah, walau tampak ribet, yang penting ilmunya bisa direkam..he..he..dan yang kagak datang bisa dengerin nih dari rekamannya...

Menit, demi menit berlalu, dan akhirnya para pesertapun berduyun-duyun mulai memadati ruangan, hingga lumayan penuh sesak...Syaikh Ali Jabir-pun mulai menempatkan diri tepat lima langkah di depan saya..yah, Wajah Khas Arab beliau terlihat jelas dari sisi tempat duduk saya...Video, kamera, laptop-pun sudah mulai beraksi merekam dan tak melewatkan satu detik pun momen terlewatkan... Ah..senangnya! Tanpa berlama-lama layaknya acara resmi yang berjubel penuh sambutan, kali ini panitia cukup bijak dengan langsung memberikan waktu untuk Syaikh Ali Jaber memberikan ilmunya..

Di tengah acara, beliau memberi kesempatan kepada salah satu peserta, “ Silahkan salah satu peserta yang bersedia membantu saya untuk maju ke depan!” kata beliau...sayapun spontan mengangkat tangan saya...namun terlambat, salah satu teman saya yang duduk tepat di depan Syaikh lebih duluan terlihat mengangkat tangan dibandingkan saya yang duduk di samping kiri beliau..Maka teman saya mendapatkan sebuah tantangan untuk mengisikan tanah ke dalam gelas, dan tidak boleh ada tanah yang tercecer...teman saya berusaha menyelesaikan tantangan itu, namun belum berhasil juga, hingga beliau memberi kesempatan lagi, “Siapa yang bisa membantu!?” lagi –lagi saya mengangkat tangan dan lagi-lagi saya tidak lebih jelas terlihat dibandingkan teman saya yang duduk di tengah-tengah peserta...Akhirnya dua teman saya itu berhasil menyelesaikan tantangan dan oleh Syaikh Ali Jaber memperoleh dua buah CD materi..wah..senangnya... Sayapun bertekad untuk maju ke depan untuk kesempatan berikutnya..

Hingga pertengahan acara, namun kesempatan itu belum muncul juga, materipun berjalan dengan begitu seru-nya. Satu demi satu teknik beliau contohkan agar mudah menghafal Al Qur’an...Hingga pada saat berbicara masalah Pentingnya menulis Tujuan dan Konsentrasi beliau berkata, “Siapa yang mau membantu saya di depan!” Sayapun spontan mengangkat tinggi tangan saya, dan Alhamdulillah, kali ini, tak ada peserta lain yang mengangkat tangan...Syaikh-pun menatap tajam saya dan menyuruh say auntuk maju ke depan...Agak deg..deg-an, karena saya pikir disuruh untuk Hafalan Qur’an dengan metode beliau, atau ditanya sudah hafal berapa juz, atau ditanya tentang bunyi salah satu surat tertentu...Ah, ‘all is well’ kata Aamir Khan dalam film-nya Three Idiots...

Sampai di depan para peserta...Syaikh menyuruh saya untuk mengangkat salah satu kaki kanan saya...”Silahkan diangkat kaki kanan-nya!” perintah syaikh..”Hah..buat apa?” Pikir saya, namun saya lakukan juga perintahnya..”Ya, tahan sampai sepuluh menit, bila berhasil, anda akan memperoleh hadiah sebesar lima ratus ribu rupiah!” kata Syaikh Ali Jabir... “ah beneran syaikh?!” saya bertanya tidak percaya...”Iya benar!” Syaikh memastikan perkataannya...

Akhirnya sayapun mengangkat kaki kanan saya dan salah satu peserta menghitung waktu melalui jam tangannya....Lima menit berlalu, kaki sayapun mulai terasa pegal-pegal dan kesemutan yang hebat...enam menit...tujuh menit...rasanya kaki sebelahnya yang kiri juga mulai tertular pegal dan kesemutan yang hebat...delapan menit...rasanya mata saya-pun mulai ikut berkunang-kunang..namun Syaikh selalu berkata bayangkan lima ratus ribu...dan rasa sakit-pun saya tahan hingga... “Ya, sudah selesai sepuluh menit!” Selamat, ini hadiah dari saya, uang lima ratus ribu dan CD materi buat anda!” kata Syaikh...Wah Subhanalloh...

Di akhir acara, banyak teman yang mendatangi..wah, tadi pagi, sholat dhuha berapa rekaat sih, wah habis sedekah ya, wah rejeki nomplok tuh, dll banyak banget yang menduga-duga apa yang saya lakukan sebelum dapat rejeki nomplok itu...Meskipun mungkin buat anda yang membaca artikel ini uang Rp 500.000 menurut anda kecil, tapi ijinkan saya saat ini menceritakan tentang matematika sedekah.

(Tanpa bermaksud riya’ dengan infak) Beberapa hari sebelumnya,
saya datang di sebuah acara kajian di Jogja, ketika ada kotak Infak di samping saya, saya berfikir, berapa uang yang harus saya masukkan...saya lihat di dompet, ternyata ada uang satu lembar lima ribuan...saya masukkan tanpa berpikir apa-apa...Bila beberapa bulan ini saya sering mendengarkan Tausiyah Ustadz Yusuf Mansyur tentang keajaiban Sedekah. Ternyata Alloh membuktikan keajaiban sedekah itu pada saya, Ustadz Yusuf selalu memotivasi bahwa sedekah akan dilipatgandakan 100 kali lipat..dan mohon maaf, dan saya berlindung dari Engkau Ya Alloh dalam neghitung pahalamu, namun saya hanya berusaha mencoba memberikan kisah sedekah, bahwa saya mengalami sendiri Rp 5.000 (infak saya) x 100 = Rp 500.000,- Subhanalloh...

Semua dibayar lunas oleh Alloh, kebaikan kita tidak ada yang disia-siakan, persis seperti Hukum Kekekalan Energi yang sering diceritakan Guru saya Pak Jamil Azzaini, persis seperti yang sering diceritakan mas Saptuari. Namun kita juga diingatkan oleh Ustadz Fauzil Adhim bahwasannya Sedekah itu harus diniatkan ikhlas, mengharap pahala di dunia dan di akhirat...Amin Ya Alloh
..semoga cerita ini memotivasi kita untuk sedekah dengan sebaik-baiknya dengan hanya mengharap balasan dari Alloh saja..amin

Follow me : @SekolahTrainer

Tidak ada komentar:

Posting Komentar