Minggu, 03 Juni 2012

Anak...cerminan orang tuanya...




By : Dinar Apriyanto (KLUB MBC)

Pagi ini suasana kantor kami di KLUB MBC cukup sibuk, karena sore nanti akan ada persiapan menjelang  Ujian Semester untuk anak SD, SMP dan SMA. Ada yang sibuk mempersiapkan soal, mengerjakan soal dan menghubungi beberapa orang tua siswa. Karena disibukkan aktivitas itu, hampir-hampir hening. Tak jauh dari gedung kantor KLUB MBC, kurang lebih 50 meter, disana bisa ditemui sekolah Taman Kanak-kanak yang cukup ‘laris’ dan nyaris menolak-nolak siswa di saat pendaftaran murid baru. Karena itulah, setiap pagi, pasti sekolah ini ramai dipenuhi anak-anak plus orang tuanya yang juga nggak kalah memenuhi jalan-jalan di sekitar TK itu.

Tiba-tiba suara keras memecahkan keheningan ruangan yang berasal dari luar gedung. “Hua....aaa!!!“ suara tangisan anak kecil itu terdengar cukup kuat..tampak dari jendela kaca kantor kami, anak kecil itu berlari mengejar seorang pengendara motor tua...Dan pengendara motor itu kemudian menghentikan laju-nya, “Ngeyel kamu, disuruh masuk kelas kok malah mau pulang...ayo masuk!” teriak pengendara motor itu yang ternyata bapak si anak kecil yang nangis tadi.
“Hua...aa!” tangisan anak itu semakin menjadi-jadi, dan si bapak ..mohon maaf..beberapa kali mencubit kaki anak itu berulang ulang sambil berkata..”Bisa diam nggak?!” teriak bapak itu...perlakuan ini hampir terjadi selama satu menit di depan mata kami dan kemudian bapak dan anak itu pergi tetap dalam kondisi marah dan si anak tetap dalam kondisi menangis...Huf...
Saya cuma berkata dalam hati...bila perlakuan ayah kepada anak ini terjadi setiap hari, apa yang akan terjadi pada diri anak beberapa tahun lagi, bahkan setelah dewasa dan punya anak kecil nanti..apakah tidak mungkin dia juga akan memperlakukan anak-nya persis seperti dia diperlakukan ayah-nya pada saat kecil dulu...pikiran saya terus teringat pada kejadian pagi ini tadi...

Sesaat berpikir tentang kejadian tadi, saya kemudian juga teringat bagaimana perlakuan ayah saya pada saat saya dulu kecil..Ketika saya kecil, saya memang tidak selalu ditunggui ayah saya setiap saat, karena ayah saya bekerja di kota lain yang cukup jauh jaraknya, namun setiap hari Sabtu dan Ahad. Saat ayah saya pulang, hampir selalu ayah saya mengajak bepergian, dari belanja sampai ke tempat wisata, meskipun kami harus berempat naik satu motor bersama kakak-kakak saya. Namun itu hal yang menyenangkan.

Ketika musim ujian seperti ini tiba, sayapun teringat bagaimana cara ayah saya memotivasi saya. Hampir setiap akan menempuh ujian, ayah saya selalu menyempatkan diri setelah selesai sholat, beliau mengambil satu gelas air dan berdoa. Saya tidak mendengar do’anya, namun rasanya setelah meminum air itu saya menjadi percaya diri untuk menempuh ujian. Dan kebiasaan mendo’akan seperti ini terjadi sampai SMA, hingga mengantarkan saya mendapat Juara 1 Pararel di kelas 3 SMA saya. Subhanalloh...saya YAKIN semua pertolongan itu datangnya dari Alloh, saya tidak sedang mempercayai air yang saya minum, namun saya sedang meng-kisahkan bagaimana cara ayah saya memotivasi saya di saat saya membutuhkan dorongan motivasi untuk menempuh ujian..

Ternyata hal itu baru saya sadari sekarang bahwa kini saya menjadi ayah bagi dua bidadari saya dan sayapun melakukan hal yang sama seperti yang ayah saya lakukan dulu..mendo’akan bidadari saya yang pagi ini akan menempuh ujian di “Baby School” nya...Selamat menempuh ujian bidadariku sayang, do’a Abi menyertai selalu...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar