Ada dua dorongan yang terjadi pada kita
saat kita akan melakukan sesuatu. Yaitu apakah kita melakukannya karena
“kewajiban” ataukah kita melakukannya karena merupakan “kebutuhan”. Orang yang
melakukan sesuatu karena kewajiban, artinya dia harus melakukannya. Dan
bila hal itu tidak dilakukannya, dia akan salah. Keadaan “mau tidak mau harus
dilakukan” ini menjadikan seseorang merasa terpaksa.
Sedangkan dorongan “kebutuhan” itu
berhubungan dengan keperluan mendasar kita. Sehingga kalau kita merasa
membutuhkannya, tanpa disuruh pun kita akan dengan senang hati melakukannya.
Kebanyakan pelajar (-tentu saja tidak
semua-) jarang menganggap belajar sebagai sesuatu yang menyenangkan. Asyik mana
? belajar apa maen ? Lebih asyik maen, kan happy en fun, gitu loohh.. Ini
karena, kita terus menerus “diwajibkan untuk nerima materi”. Ketika kamu
memandang bahwa belajar adalah kewajiban, yang muncul adalah rasa terpaksa.
Akibatnya belajar pun jauh dari kata asyiik. Sedangkan jiwa muda kita pengennya
hal-hal yang menyenangkan, asyik en fun
! Bisakah belajar dibuat fun?
Sekali lagi, belajar bila dipandang
sebagai kebutuhan akan membuat kita dengan senang hati melakukannya. Kita dapat
belajar tanpa merasa terbebani. Sehingga kita bisa belajar dengan cara-cara
yang seru. Bila kita bisa ngubah belajar dari mbosenin jadi nyenengin, maka
insya Alloh pandangan kita tentang belajar pun akan berubah : dari “kewajiban”
menjadi “kebutuhan”.
Nah masalahnya, di sekolah, kita tidak
diajari bagimana caranya belajar. Kita hanya disuruh untuk belajar materi ini
dan itu... terserah bagaimana caranya.
Mbah Colin Rose ahli metode belajar dan
pakar accelerated learning dari
Inggris mengatakan bahwa untuk kemampuan yang paling penting di abad ke-21
adalah belajar bagaimana caranya belajar.
Seorang pelajar di sebuah SMA Favorit dengan segudang prestasi
Teman kita yang satu ini juga mempunyai keistimewaan
tersendiri. Dia mempunyai beberapa prestasi yang mengharumkan namanya, nama
kedua orang tuanya, nama sekolahnya dan nama teman-temannya dengan parfum wangi
melati.., eh bukan, maksudnya dengan beberapa kejuaraan lomba yang dia
menangkan. Salah satunya adalah Lomba Penelitian Karya Ilmiah Remaja dua tahun berturut-turut dengan peringkat Runner up secara berturut-turut. Dia juga.......(prestasi lainnya
apa?)
Farah, teman kita dengan segudang pretasi ini telah
berhasil mengidentifikasi gaya belajarnya dan menggunakannya dalam
kehidupannya, terutama dalam hal belajar. Dia mengaku bahwa gaya belajarnya yang
dominan adalah BISIK (BIcara-MuSIK).
Lalu bagaimana caranya untuk
mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari? Di saat teman kita ini mengalami
kesulitan dalam memahami pelajaran, dia selalu berusaha untuk mencari atau
lebih tepatnya memburu orang yang dapat dia tanyai dan lebih mengerti tentang hal
yang ingin ia yanyakan itu. Setelah menemukan orang yang tepat, dia menyuruh
menjelaskan tentang masalah atau materi yang belum dia mengerti. Diapun
mendengarkan penjelasaan orang itu dengan baik. Dia mengatakan bahwa ia akan
lebih paham dan tahu jika dia mendengar penjelasan langsung dari sumbernya
daripada dia harus membaca sebuah buku. Dia sangat suka diajari dari pada harus
belajar sendiri. Biasanya Farah ini memburu orang-orang yang lebih ahli
daripada dianya sendiri, misalnya Ayahnya, Bapak/Ibu guru dan teman-temannya.
Nah, dari pernyataan teman
kita ini, jelas bahwa dia lebih dominan dengan suara, suka mendengarkan. Kalau
kamu punya cara belajar yang hampir sama atau sama dengan teman kita ini, bisa
diprediksi kamu mempunyai kecenderungan di gaya belajar Auditorial.
Farah, yang meraih 5 besar di kelanya ini, saat tidak
ada ulangan, cenderung tidak meluangkan waktu khusus untuk belajar, hanya saja
dia mengikuti les di salah satu bimbel. Melalui bimbel, dia tidak belajar
sendiri dan ada aktivitas mendengarkan di situ. Satu lagi, dia mengaku suka
berdiskusi dengan teman-temannya untuk bertukar pikiran. Katanya, diskusi itu
juga belajar. Setuju !
Berbeda halnya saat ada
ulangan. Dia akan mempelajari
materi itu sendiri dulu. Hal
ini bertujuan agar dia mengetahui mana yang sudah bisa dan mana yang belum
bisa. Setelah tau hal-hal
yang belum dia pahami, dia akan memburu orang yang lebih pintar yang akan dia
tanyai di sekolah nanti. Hal ini juga ia terapkan saat akan menghadapi ujian
bersama.
Dari mengaplikasikan gaya
berlajarnya yang dominan ini, ada nggak sih manfaat yang dia dapet ? Yuk, kita
tanya lagi ke orangnya.
Ternyata sangat bermanfaat
sekali. Pada saat menghadapi ujian, di saat ini harus mengingat-ingat apa yang
sudah dia pelajari untuk menjawab soal, yang pertama dia ingat adalah suara
orang yang pernah mengajarinya itu, bagaimana ia mengajari, bagaimana suaranya
dan di mana dia mengajarinya. Ia ingat benar orang yang mengajarinya itu, dan ini sangat membantunya
dalam memanggil ingatannya. Itulah salah satu manfaat dari aplikasi gaya
belajar. Ulangan berjalan lancar dan nilai raportpun tersenyum melihatmu.
Ada cara unik dan kreatif yang
dilakukan teman kita ini saat dia lupa akan materi yang sudah ia pelajari. Saat
otak itu bener-bener mandeg, nggak berhasil inget-inget, maka Ryang ini
berusaha untuk memuji-muji otaknya. Biasanya, dulu kalau dia tidak bisa
mengingat sesuatu ia selalu menjelek-jelekkan diri sendiri ”...kamu itu bodoh
sekali,...begitu saja tiak ingat, dll..”. sekarang dia merubah kata-kata
negatif itu dengan kata-kata pujian untuk otaknya ” kamu itu bisa, otakmu itu
hebat sekali, dll...”. Dan benar-benar menakjubkan, tidak selang lama, apa yang
ingin dia ingat, tiba-tiba muncul dalam pikirannya, Subkhanallah. Pertanya
memang sulit dipercaya, tapi kenyataannya memang seperti itu. Kamu juga bisa
mempraktekkannya sendiri, mencontoh hal-hal yang baik untuk menuju hal yang
lebih baik pula itu boleh dan sangat dianjurkan. Begitu ?!
Dalam pelajaran, matapelajaran
yang paling dia sukai adalah Bahasa Inggris. Katanya bahasa Inggris itu jelas
manfaatnya dan adpat dipraktekkan dalam kehidupan. Karena sudah suka,
mempelajarinya pun jadi lebih mudah. Tapi bagaimana dedngan pelajaran yang
tidak ia sukai? Teman kita ini mengaku, tidak menyukai Fisika. Sepertinya tidak
hanya Farah deh yang nggak suka Fisika, kamu jangan-jangan
juga tidak suka ??
Nah, untuk mempelajari mapel
yang kurang dia sukai, Farah memerlukan waktu yang lebih banyak dan
lebih serius. Perlu pemikiran 2 kali untuk bisa memahami pelajaran itu. Tidak
mudah memang, tapi tidak mungkin dong kamu lalu tidak mau mempelajarinya ?!
Iya, kan? Padahal kalau saya boleh mengatakan, Fisika itu asyik lho..!! Nggak
percaya, coba tanya sama orang yang suka Fisika, kenapa suka Fisika, apa yang
menarik dari Fisika ?? Apapun yang tidak kamu sukai, padahal jika kamu suka itu
akan lebih baik, maka carilah hal-hal menarik di dalamnya, dan dekati
orang-orang yang suka dalam bidang itu, InsyaAllah itu akan membantu kamu dalam
mempelajarinya.
Seseorang melakukan sesuatu
itu karena ada motivasi yang mendasarinya. Belajar juga begitu, carilah
motivasi kamu belajar agar kamu lebih semangat saat melakukannya. Motivasi
teman kita ini saat belajar adalah karena ingin lebih bisa dan karena orang
tuanya. Dia ingin membuat bangga orang tua dan tidak ingin mengecewaknnya. Kamu
silahkan tentukan sendiri apa motiasi belajar kamu, agar lebih semangat dan
tidak loyo dalam belajar. Semangat, ya !?
Sejak SMP hingga SMA kamu sudah belajar
mengenai pelajaran Bahasa Inggris, namun coba kita ingat apakah kita bisa berbicara
dalam bahasa Inggris ? Sebuah pertanyaan yang cukup menggelitik dilontarkan
oleh seorang dosen di sela-sela aktivitas perkuliahannya, kalau dipikir-pikir
memang benar juga, kita sejak dulu diajari bagaimana dan apa itu Bahasa
Inggris. Granmar, structure, tenses, namun
kebanyakan siswa masih kesulitan bila disuruh untuk ngomong dalam Bahasa Inggris.
Hal ini karena kita memahami pelajaran itu hanya sebatas teori saja, sehingga
ketika pelajarannya sudah usai, maka usai juga proses belajar kita. Tapi sekarang
kita coba bandingkan dengan anak SD yang ada di Negara Inggris, kenapa dia bisa
memiliki ketrampilan berbicara Bahasa Inggris dengan sangat lancar. Itu karena
dia hidup di lingkungan yang menggunakan Bahasa Inggris, sehingga mereka terbiasa
mengucapkan. Dalam kehidupan anak SD yang ada di Inggris, berbicara dalam
bahasa Inggris menjadi sebuah kebutuhan, sehingga mereka semua fasih berbicara
Inggris. Was...wes...wos.... kalau di Negara Inggris gak bisa ngomong bahasa
Inggris, gimana nanti kalau tersesat, gimana kalau mau nyari toilet pas kebelet
pipis, gimana kalau mau nyari warung pecel? Susahkan! Makanya
di Negara inggris, ngomong dalam bahasa inggris adalah menjadi sebuah kebutuhan
yang mutlak harus dipenuhi.
Nah, sekarang coba kita ibaratkan proses
belajar kita seperti perumpamaan tadi. Kesadaran bahwa Belajar itu sebagai
sebuah kebutuhan akan membantu diri kita memahami berbagai ilmu sebagai sesuatu
yang sangat berarti bagi kita. Seperti halnya kamu menganggap uang 100 ribu
yang sangat berarti bagimu, maka kamu akan berusaha menyimpannya sangat
hati-hati. Taruh dalam dompet lalu masukkan dalam saku celana. Dan setiap saat
kamu memastikan kalau dompetmu nggak hilang. Tuh, contohnya kalau kamu sangat
menghargai uang seratus ribu. Disimpan dan sangat dijaga keberadaannya. Begitu
juga dengan ilmu saat kamu belajar. Ilmu nilainya lebih dari sekedar uang yang
ada di dompetmu. (Lho kok bisa?) Jelas bisa, karena dengan ilmu yang kamu
miliki, kamu justru akan mampu menghasilkan uang. Dan nggak cuma itu, dengan
ilmumu, kamu akan banyak mempunyai kesempatan untuk beramal baik. Nggak rugi
kok, kamu belajar giat dan benar-benar mengikat ilmu yang kamu pelajari. Kita
butuh belajar karena kita nggak ingin jadi seperti tikus percobaan. (Ha!! Apa
hubungannya ya?) Hubungannya sangat erat. Bahkan sulit dipisahkan?? Maksudnya?
He..he bercanda...Kalau kamu pernah melihat tikus putih percobaan, (ada yang
takut nggak?) Ternyata, tikus itu memiliki susunan usus yang mirip dengan usus
manusia. Dan inilah alasan kenapa tius putih seringkali digunakan sebagai bahan
percobaan di Laboratorium. Tikus itu jelas nggak berilmu (kecuali tikus dalam
Tom and Jerry yang bisa mikir!). Kalau dia diberikan segala macam makanan,
pasti akan dia makan. Padahal, hampir sebagian besar makanan yang diberikan itu
membahayakan dirinya bahkan bisa menyebabkan wafat. (Eh...kematian alias Game over). Tentu saja karena si Tikus
nggak pernah belajar dan nggak punya ilmu, jadi, mudah saja ditipu oleh
manusia. He....he..kasihan deh si Tikus. Makanya, kalau nggak mau ditipu orang
lain, kamu kudu belajar. Saya ulangi lagi..B..E..L..A..J..A..R!
TIPS
Kalau pengin belajarmu memiliki nilai
yang lebih bermakna bagi dirimu, Yuk kita perbaiki bersama-sama cara belajar
kita, caranya seperti apa ya? Ada dua tips yang bisa kita ikuti bersama :
Ketahuilah Manfaat belajar:
Kata Bu Guru..kalau kita belajar, maka kita
nanti jadi orang pandai. Dan enggak bodho kayak Kebo!Alias Rajin pangkal Pinang...eh...Pangkal Pandai.Saya yakin, kamu udah sering dengar
kata-kata kayak tadi. Tapi, apakah kita sudah benar-benar tahu makna sebenarnya
di balik itu. Coba kamu perhatikan! (Maksudnya
apa? Apa dibalik jadi begini ya?...Pandai Pangkal Rajin). Maksudnya bukan
dibalik begitu. Tapi kita lihat maknanya. Saya coba contohkan seperti ini. Kamu
pasti pernah melihat mobil tamiya yang berjalan tanpa jalur yang ada kan? Nah,
sekarang bayangkan. Bagaimana kira-kira jalan mobil tamiya tersebut? Hmm..benar
mobil itu akan berjalan lurus ke depan, namun lama-lama membelok dan terus
membelok sehingga menabraklah tamiya itu di dinding dan barulah tamiya itu berhenti.
Lalu sekarang bayangkan dan bandingkan dengan mobil tamiya yang dijalankan
seorang anak dengan menggunakan jalur khusus. Tidak
diragukan lagi, yang ini pasti mobil akan berjalan sesuai dengan jalur yang
sudah ada. Tidak melenceng, tidak membelok dan selalu berada di jalur yang
sudah ada.
Dalam belajar,
kita juga akan menemui hal yang serupa. Belajar kita bila diibaratkan tidak ada
jalurnya atau kita tidak tahu manfaat dan tujuannya, maka kita akan sering
keluar dari jalur. Atau kita
akan sering merasakan malas, bosan, putus asa, menyerah. Itulah beberapa akibat
yang akan kita rasakan bila proses belajar kita keluar dari jalur yang sudah
ada. Kita seringkali
merasakan malas belajar di saat –saat baru mencoba untuk membuka buku.
Ih..rasanya mata ini suangat berat!!! Namun lihatlah....apa yang akan terjadi
pada dirimu bila kamu menuruti rasa malas tersebut. Walhasil...bukan buku yang
dibaca, tapi bantal yang akan menemani kamu alias ketiduran. Kalaupun tidak tertidur,
kamu akan memilih untuk menonton TV atau melakukan aktivitas lain yang
menurutmu lebih menyenangkan. Akhirnya jadi melakukan hal-hal yang semakin
tidak bermanfaat. Itulah contoh orang belajar tanpa menggunakan jalur atau
tanpa mengetahui manfaat dan tujuannya.
Kalau
kamu belajar seperti halnya memainkan mobil tamiya dengan menggunakan jalur,
maka semangat kamu dalam belajar, akan selalu hadir, minimal kamu merasakan
kecewa kalau setiap detik, menit dan jam yang berlalu tidak kamu habiskan untuk
belajar. Cie...ile...Jadi rajin nih ye!! Para ulama terdahulupun sudah banyak
mencontohkan semangatnnya dalam belajar. Ulama Besar pencari hadist, Bukhori, harus bertarung dengan
panasnya padang pasir dan teriknya matahari hanya demi mendapatkan satu
pelajaran hadist saja. Untuk menetapkan satu hadist dinyatakan shahih atau tidak,
beliau harus sholat Istikhoroh terlebih dahulu dan harus meneliti kebaikan
akhlaq periwayat hadist tersebut dengan detail. Walhasil, sangat lama untuk
belajar dan mencari hanya satu hadist saja. Padahal, Subhanallah, berapa Hadist
yang sudah berhasil beliau kumpulkan dan beliau pelajari? Wuih, nggak kehitung
deh..pakai jarimu. Ternyata perjuangan mereka menuntut ilmu jauh lebih hebat
dari kita. Tantangan yang harus mereka lewati jauh lebih sulit dibandingkan
kita, namun semangatnya justru jauh lebih dahsyat dibandingkan kita. Sungguh luar biasa, patut kita contoh. Karena
Allah sangat memuliakan orang-orang yang berilmu.
2. Berdoalah sebelum memulai belajar.
Ngobrol
merupakan salah satu aktivitas yang sangat menarik. Bahkan kalau sudah,
ngobrol, kita akan lupa daratan. (Maksudnya?)
maksudnya adalah lupa waktu, lupa pekerjaan, lupa kalau sedang masak! Wah..jadi gosong nanti. Karena memang
ngobrol itu asyik. Apalagi kalau yang diobrolin itu nyambung banget. Tapi nggak boleh ngrumpi lho ya! Dosa gitu!!.
Kamu akan merasa garing kalau seharian nggak nbgobrol sama temanmu, atau sama
ortumu. Yah, meskipun sekedar menuangkan uneg-uneg. Sampai muneg. Tentunya kamu juga kudu ingat sama Sang Pencipta
Allah Azza Wa Jalla. Setiap hari kudu ngobrol sama Allah. Pake ama ya? SMS..? kalau di miskol aja
gimana?...eh..becanda kali ya!! Allah itu Sang Maha Melihat diri kita. Nggak
usah di SMS, Alloh itu udah tahu keinginan kita. Nah, makanya ngobrolnya sama
Allah pake Doa. Apapun aktivitasmu, minumnya.....lho kok malah iklan.
Kamu
mau ngerjain apapun, kamu kudu awali semuanya dengan Berdoa. Mau belajar juga sama aja. Kamu kudu berdoa seperti yang
Allah sampaikan dalam QS Thaha 114 : ”Ya
Tuhanku tambahkanlah kepadaku ilmu pengetahuan” . Nah, buka Alquran mu dan cari juga bahasa Arabnya
seperti apa. Terkadang rasa
berat dan malas selalu mengikuti diri kita, terkadang juga perasaan merasa diri
cukup berilmu, juga menyebabkan orang kemudian sulit menerima ilmu. Kamu bisa
lakukan tips yang kedua ini. Insya Allah, hati kita akan dilapangkan dalam
menerima ilmu dan kita dimudahakan untuk menerima segala hal yang terlihat
sulit. Pengalaman yang pernah saya alami yaitu saat Ujian semester, saat itu
mata kuliah yang akan diujikan adalah berhubungan dengan hitungan, saya juga
tidak begitu yakin dengan diri saya,bahwa saya akan mampu mengerjakan ujian
tersebut. Tapi Alhamdulillah, saya selalu ingat pesan dari seorang Ustadz untuk
selalu Berdoa. Sebelum memulai mengerjakan ujian bahkan sebelum soal ujian saya
buka, saya biasakan untuk berdoa terlebih dahulu. Setelah membaca soal demi
soal, Allah ternyata memudahkan saya dalam mengerjakan ujian, meskipun pertama
kali saya sendiri tidak yakin dengan kemampuan saya, namun Allah berkehendak
lain.
Dalam Q S Al Baqoroh 186
Allah berfirman :Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu
tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan
permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah
mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman
kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran.
Jadi, tunggu apalagi, sekarang
juga mulai belajar rajin, dan kalau pas nggak mood mintalah pada Allah, Insya
Allah dipermudah urusan kita. Amin
Ada
juga Seorang Pelajar yang kini sudah menjadi mahasiswa di sebuah Universitas di
Yogyakarta menuturkan kisah masa sekolahnya dulu. Saat SMP dirinya mulai
kebiasaan untuk mencontek dan tidak pernah mengerjakan PR. Belajar nggak
pernah, main nggak pernah ketinggalan, ngerjain PR kalau udah sampai sekolahan.
Setiap ulangan, dia selalu mencontek dan kalau tidak bisa mencontek teman, dia
senantiasa rajin membuat contekan di berbagai media. Kertas, sampul, meja,
tembok semuanya jadi media menconteknya. Bahkan tidak sungkan-sungkan papan
tulis di kelas dijadikan media mencontek dengan menuliskannya samar-samar.
Sampai akhirnya dia kecanduan dengan yang namanya mencontek. Dia sudah
tergantung pada banyak orang, kanan, kiri depan, belakang, semuanya ia tanyai saat
ujian. Teman lain sibuk belajar menyiapkan ujian, dia malah sibuk mencari teman
untuk diajak kompromi. Sungguh menyedihkan! Sampai akhirnya tiba saat dia harus
mengikuti EBTANAS. Nah..kapok loe! Tidak ada teman yang berani menoleh kanan kiri, karena penjaga ujiannya
galak. Sampai akhirnya ujian selesai dengan tidak memberikan ruang pada anak
itu untuk mencontek. Hasilnya, NEM jeblok dan gigit jarilah dia karena harus
menanggung malu nilainya jelek. Akhirnya dirinya baru sadar kalau selama ini
dia telah keliru dengan menganggap dirinya tidak mampu mengerjakan soal ujian
dan selalu bergantung pada orang lain. Nah..tobat
jadinya!!Baguslah!
Belajar itu adakalanya orang
menjadi malas kita coba cari tahu kenapa sih kok kita sering menganggap belajar
itu membosankan..Lihat
tuh...teman-teman kita aja diluar sana sedang bermain sepakbola..kenapa kita
tidak? WhY kan lebih enak
mainan diluar sana, betul tidak?? Betul!!!!!! Masya Allah..ternyata kita justru
menganggap bermain lebih menyenangkan..Karena cara belajar kita yang terlalu
membosankan, kita merasa tidak butuh dengan elajaran, kita lebih seringkali
disodorkan tentang cerita TV keenakannya saja namun tidak pernah belajar cara
memperoleh kesenangan tersebut, mau rumah yang enak tahunya Cuma minta sama
ortu..yah..jadi gak tahu gimana susahnya cari uang itu....yah ada apa dengan
diri kita....apakah kita termasuk orang yang tidak tahu diri..coba kita
memasuki diri kita dari balik arah...cobalah lihat seandainya diri kita masa depan
besok Semoga Allah mengkaruniakan kepada kita kemudahan untuk segala urusan
Kita malas belajar karena kita enggak pernah
belajar, betapa kita itu butuh yang namanya belajar..kita butuh membaca, kita
butuh mengingat pelajaran, kita butuh mencatat, kita butuh semua itu.....untuk
apa??????? Untuk kemenangan kita di dunia dan di akhirat...karena orang yang
tidak mau mencatat adalah orang yang tidak menghargai ilmu..orang yang tidak
mau mengingat berarti dia tidak mau mengikat ilmu dan dia rela untuk bodoh...orang
yang tidak mau membaca adalah dia yang rela otaknya mati dan orang yang tidak
mau belajar sebenarnya dia sedang merelakan dirinya untuk mati
pelan-pelan...sebenarnya Allah menyuruh manusia untuk belajar manfaatnya adalah
untuk diri kita sendiri...betul...tidak pernah ada yang dapat manfaatnya
kecuali diri kita sendiri yang akan daat manfaatnya...mau bukti..teruskan baca
buku ini....karena akan terbukti...teman-teman termasuk orang yang tahan
belajar atau tidak...Yuuuuuuuuuuk!! Apapun yang ingin kamu lakukan kamu harus
percaya kalau teman-temanlah yang harus memulai dulu untuk semangat!!!
Semangat!!!! Aku adalah apa yang aku pikirkan...Malas belajar tidak boleh kita
pelihara, namun harus kita lawan...entah dengan senjata apapun yang kita
punya..kalau kita punya senjata teriak..maka berteriaklah keras..keras...kalau
kamu punya senjata bernapas dalam...dalam...maka lakukan saja bernafas
dalam-dalam..kalau teman-teman punya senjata tidur...wah..kalau yang ini bukan
senjata.....tapi kalau ini namanya menyerah dari keadaan.dan tidak pernah ada
dalam cerita kalau orang sukses itu Gampang menyerah dari keadaan!!! Itu
namanya orang mudah putus asa!! Dan orang mudah putus asa pasti
sengsara...karena dia nggak bakalan punya teman....he...trus gimana caranya? Bersambung....
Suatu
saat Rudi seorang pelajar SMU sedang memasang alarm di HP mungilnya. ”Hmm,
aku mau pasang jam 4 aja. OK siap tidur, eh..bentar dulu...aku mau pasang
volume yang paling keras biar sekalian orang kampung denger
alarmku...He..he...!” gumam Rudi, lalu Rudi mulai menarik selimutnya.
”Kriiiiiiiingg.......!!!” bunyi alarm di HP Rudi sudah berbunyi,
kok bunyinya aneh...he..he maklum HP nya Rudi belum . Kalau alarmnya sudah bunyi
berarti tandanya sekarang sudah jam empat pagi.
”Kriiiiiiingg......Kriiingggg......Kriiiing!!!”
alarmnya nggak berhenti-berhenti. Namun tampaknya Rudi dari tadi tetep nggak
terbangun. Mungkin mimpi ndengerin musik pakai Walkman, jadi nggak kedengeran deh Alarmnya.
”Rudiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii.....!!!!!” tiba-tiba ada teriakan keras dari kamar
sebelah Rudi. Oh, rupanya kakaknya Rudi Protes.
”Apa-apaan
sih kamu, nyetel alarm kok keras banget! Cepet matiin...!!” kakak Rudi berteriak keras dari balik
tembok kamar Rudi, maksudnya agar Rudi mematikan alarmnya. Eits, tapi kayaknya
teriakan kakaknya tidak mempengaruhi pulasnya tidur Si Rudi, malah Si Rudi
kelihatan ketawa-ketawa sendiri, tanda kalau dia masih bermimpi.
Kamu
pernah juga mengalami hal serupa gak? (Kalau
iya, berarti cerita tadi itu ceritanya tentang kamu...he..he..kalau ada
kesamaan tokoh dan cerita..memang kami sengaja). Kalau kamu pernah mengalami
pengalaman ingin merubah kebiasaan bangun pagi dengan menggunakan alarm atau
weker, biasanya kita akan sangat kesulitan untuk bangun meskipun sudah kita
pasang weker yang paling keras bunyinya. Mungkin
kita butuh alarm yang otomatis bisa nyiram air ke wajah kita! Ternyata
sesuatu yang sering kita lakukan dan hampir setiap hari dilakukan, akan
membentuk sebuah kebiasaan. Kalau
kita terbiasa bangun kesiangan, maka hampir setiap hari, kita pasti akan
kesiangan terus. Kalau terbiasa sholatnya nggak tepat waktu, maka biasanya kita
juga akan mudah menunda-nunda sholat, kalau kita terbiasa untuk datang terlambat
ke sekolah, maka kita juga akan terbiasa datang terlambat, bahkan sengaja untuk
terlambat. Habis!!, terlanjur
ketagihan...suruh ngepel lantai. Walaupun sesuatu yang sepele, namun kalau
kita lakukan terus menerus, maka lama kelamaan akan menjadi kebiasaan. Kenapa bisa begitu ya? Begini
ceritanya....Wah..kok jadi serem gini
sih! Hal ini bisa terjadi, karena dalam otak kita, apabila memulai suatu
aktivitas, maka akan membentuk satu garis dalam otak yang tipis. Bila aktivitas
ini semakin sering dilakukan maka akan membentuk garis yang semakin menebal. Dan
semakin diulang dalam waktu yang semakin lama, maka akan semakin tebal. Ibarat
sebuah akar dalam tanaman, semakin bertambah umur tanaman, maka semakin tumbuh
pula akar yang ada di dalam tanah. Dan bila akar tumbuh semakin lebat, maka
akan semakin susah untuk dicabut.
Begitu
juga dengan kebiasaan kamu, hal ini bisa mengakibatkan kebiasaanmu susah
dihilangkan. Pasti kamu nggak mau selamanya berada dalam kebiasaan yang buruk.
Malas belajar, banyak nonton TV, main Playstation, main keluar rumah
berjam-jam, bangun kesiangan, datang terlambat pokoknya komplit lah! Nggak mau
kan. Kebiasaan yang perlu kita ubah,
karena kita ingin menjadikan diri kita Istimewa. Maksudnya apa? Pake telor ya? Jadi orang yang istimewa itu enggak
mudah, butuh usaha yang keras dan tekad yang bulat. Wuih..keren!!Orang
yang istimewa pasti lebih banyak disukai orang daripada orang yang biasa saja. Jadi
orang yang istimewa kudu punya kebiasaan yang Oke. Misalnya masak...masak
sendiri...nyuci baju sendiri..lho kok jadi nyanyi....Kebiasaan yang Oke seperti
bangun pagi pas Adzan Shubuh, datang ke sekolah 15 menit sebelum bel masuk. Kecuali bawa bel sendiri...he.he..Belajar
rutin setiap hari (misalnya 3 menit
setiap hari...eh..maksudnya 3 jam setiap hari...enggak kelamaan kan?)
Untuk membiasakan diri dengan berkebiasaan
baik, maka kita perlu melakukan beberapa tips berikut :
1. Pengulangan :
Kita
terbentuk oleh pengulangan yang kita lakukan. Saya akan berikan sebuah kisah
berikut ini. “Ada sebuah mobil warna
hitam yang sedang berjalan dandikemudikan oleh seorang pemuda berbadan hitam yang pakai kacamata hitam
naik mobil warna hitam dan joknya warna hitam, pakai sepatu hitam dan lampu
mobilnya mati serta kebetulan lampu jalanan juga mati dan tiba-tiba di depan
mobilnya ada kucing warna hitam lewat namun kucing tersebut tidak tertabrak karena
mobil bisa berhenti dan si pemuda bisa menyelamatkan kucing tersebut,” kenapa
bisa begitu? Coba jawab semampu kamu, pikirkan kenapa mobilnya tidak
menabrak kucing tersebut. Kenapa ya? (Ask the audience bisa nggak...atau fifty
–fifty....atau phone a friend . Emangnya kuis???) Itulah salah satu contoh
ketika pengulangan itu menyebabkan otak kita mengalami garis yang menebal.
Kenapa kamu sulit menjawabnya? Itu karena garis dalam otak kita
sudah membentuk pengulangan. Kenapa tidak tertabrak kucingnya? Itu karena
peristiwa tadi terjadi pada waktu siang hari. !! kenapa siang hari tidak
terpikirkan? Karena kita
telah berasumsi peristiwa itu terjadi malam hari,dan gelap, karena kamu membaca berulang-ulang
kata hitam. Kata-kata hitam yang terulang akan membentuk pengulangan dalam otak
dan kita mengasumsikan kejadian tadi pada waktu malam hari.
Nah itu tadi bagaimana otak kita bekerja membentuk
kebiasaan dengan perulangan.
2. Istiqomah. (Lho, kok tipsnya mirip kayak nama tetanggaku)boleh aja kan! Nggak ada
yang nglarang...!! wee .
Berat,
nggak kuat, males, kurang kerjaan. Nah, itu tadi beberapa alasan yang sering
membuat kamu surut semangat untuk memulai kebiasaan baik. Makanya kita butuh
Mbak Isti...eh maaf..maksudnya Istiqomah. Wajar kok, kalau pertama kali kamu
masih merasakan berat dan terkadang harus memaksa diri. Justru disitulah
seni-nya. Apa? Kok ada pelajaran seni
segala? Maksudnya justru disitulah letak tantangannya. Kita akan berhadapan
dengan diri kita sendiri. Siapa yang bisa bertahan, dialah yang akan menang. Jadi kayak mau lomba. Misalnya kalau
kita dari dulu sudah terbiasa untuk bangun pagi jam 5 dan bila akan memulai
kebiasaan baik, maka kita akan susah sekali pada waktu awalnya untuk memulai
kebiasaan bangun jam 4. Misal mau bangun, maka terasa berat sekali. Dan inilah
yang menyebabkan kita sulit memulai kebiasaan baru. Maka yang harus dilakukan
adalah dengan membuat diri kita tetap istiqomah,
artinya meskipun berat tapi harus tetap dilakukan. Wah Mbak Isti jadi terkenal nih ye!!
Sekarang
saatnya kita untuk memulai kebiasaan baru. Salah satunya dalam belajar. Silahkan
kamu tuliskan kebiasaan baik yang ingin kamu lakukan dalam belajar. Berapa jam,
kamu mau belajar, bagaimana cara belajarmu, cari waktu dan jam yang tepat dan Kalau
sudah kamu temukan, (di kolong meja atau
di bawah rak buku..he.bercanda) kamu bisa tuliskan kebiasaan baik yang
ingin kamu lakukan di atas kertas dengan tulisan yang besar dan ditempel di
dinding kamar. Selamat memulai kebiasaan belajar