Kamis, 24 November 2011

Ukhty, Jangan Sia-Siakan Air Matamu,,,,




“Aku kemarin habis nangis bombay lho mbak. Hiks..hiks hotahay lah pokoknya...”
“Kenapa kok nangis?”
“Habis film koreanya sedih banget sie....”

            Clesh...miris hati ini mendengar  percakapan tersebut. Bukan miris karena ikut juga menghayati alur film koreanya, namun karena sayang pada tetesan air mata saudari seiman oleh dramatisasi film. Bukan tidak boleh kita menangisi sedihnya cerita film, hanya saja betapa sia-sianya ketika air mata menetes hanya karena film.Pada hakikatnya, menangis adalah aktivitas yang menjadi fitrah manusia. Secara hukum asal bukanlah hal yang haram pula untuk dilakukan karena merupakan sunnatullah. Hanya saja ada tangisan yang mampu mendatangkan pahala bagi si empunya air mata, ada yang akan mendatangkan dosa saat tangisan tersebut penuh kenifaqan dan tipu daya, serta ada pula tangisan yang tidak menghasilkan apa-apa kecuali kelelahan semata.  Ibnul Qayyim al-Jauziyah rahimahullah mengkategorikan ada 10 macam tangisan, yaitu:
1. Menangis karena kasih sayang & kelembutan hati.
2. Menangis karena rasa takut.
3. Menangis karena cinta.
4. Menangis karena gembira.
5. Menangis karena menghadapi penderitaan.
6. Menangis karena terlalu sedih. 
7. Menangis karena terasa hina dan lemah.
8. Menangis untuk mendapat belas kasihan orang.
9. Menangis karena mengikut-ikut orang menangis.
10. Menangisnya orang munafik = pura-pura menangis.

            Dan sebaik-baik tangisan adalah tangisan yang mendatangkan keridloan dari Allah, yaitu menangis karena takut pada Allah.

Rasulullah SAW bersabda: “Dua mata yang tidak akan disentuh api neraka untuk selama-lamanya : mata yang menangis karena takut kepada Allah dan mata yang bermalam dalam rangka berjaga di jalan Allah”.(HR. Tirmidzi)

Rasulullah bersabda: “Tidak ada sesuatu yang lebih Allah sukai selain dua tetes dan dua jejak, tetesan air mata karena takut kepada Allah,  da tetesan darah yang mengalir di jalan Allah ….”.(HR. Tirmidzi)

Rasulullah bersabda: “Tidak akan masuk neraka seseorang yang menangis karena takut kepada Allah, hingga susu kembali ke payudara”.(HR. Tirmidzi dan Nasa’i)

            Betapa mulianya kedudukan manusia yang menangis karena takut pada Allah. Tidak sia-sia air mata yang mengalir, tidak sia-sia pula kelelahan dan kesesakan yang ditinggalkan tangis. Tentunya tangis karena takut pada dosa-dosa kita pada Allah, takut pada kemaksiatan maupun kedzoliman yang pernah atau sedang kita lakukan, takut pada kesombongan dan sikap bangkang terhadap perintah-perintah Allah, serta takut pada azab-azab Allah.

            Maka dari itu saudariku, tinggikan ilmu kita, perdekatkanlah diri kita pada Allah, perkuat cinta kita pada Allah hingga rasa takut kita pada Allah-pun semakin besar sehingga tiap bulir air mata yang menetes di pipi kita merupakaan hasil ramuan dari cinta, harap, dan takut pada Allah. Dengan tangis karena takut kita pada Allah, hati kita-pun akan menjadi hati yang lembut, hati yang lunak pada kebenaran dan hati yang keras terhadap kemaksiatan. Insya Allah.

Wallahua’lam. 
(by : Ryang Adisty Farahsita (Tim Konsultasi Kemuslimahan Remaja)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar