Senin, 12 Maret 2012

Sang Maha Adil

Coba simak studi kasus yang saya dapat di kuliah Multi Hazard risk assessment berikut ini :



Rumah A adalah rumah dengan tipe sedang yang ketika banjir hanya terendam sedikit saja, sedangkan rumah C adalah rumah tipe mewah yang dimiliki oleh orang kaya dan ketika banjir terendam hampir 75%. Dan rumah B adalah rumah paling sederhana, kecil, dimiliki oleh orang yang ekonominya pas-pasan.

Setelah dihitung, hasilnya rumah B memiliki tingkat vulnerability yang paling tinggi yaitu 1 sedangkan rumah C memiliki tingkat vulnerability 0.5 dan rumah A memiliki tingkat vulnerability yang paling rendah yaitu 0.1. Namun setelah dihitung specific risk (atau resiko spesifik-nya) maka hasilnya justru yang memiliki tingkat specific risk paling tinggi justru rumah C, mengapa? Karena rumah C memiliki bangunan yang lebih indah, lebih besar dan dimiliki oleh orang kaya.

Ternyata bila dilihat secara fisik, tampak rumah C adalah satu-satunya rumah yang paling banyak menderita kerugian dalam kasus bencana banjir yang menimpa tiga rumah ini, namun setelah dihitung dengan perhitungan ilmiah, maka sebenarnya rumah B-lah yang justru menderita kerugian paling besar.
Bila kita hubungkan dengan kehidupan manusia, ibaratkan banjir tadi sebagai ujian dari Alloh, maka seringkali orang-orang tidak mengetahui makna sebenarnya ujian tersebut. Orang kaya sering merasa sombong dikarenakan dia merasa rumahnya paling bagus, paling kokoh dan paling kebal bencana, dan sebaliknya orang tidak mampu seringkali merasa bahwa dirinya paling menderita, karena rumahnya paling jelek, reyot dan mudah rusak karena bencana. Namun pada kenyataannya bila kita bisa melihat dengan ‘mata hati’ kita secara mendalam (seperti halnya memikirkan secara ilmiah tadi) maka sebenarnya Alloh itu Maha Adil, karena dibalik karunia ‘bencana’ yang Alloh berikan, Alloh memberikan orang-orang miskin dan orang kaya berupa bencana yang sesuai dengan kemampuan hambanya.. Subhanalloh!! Maha Adil Alloh 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar