Senin, 19 Maret 2012

Saat hidup terasa sempit...



By : Dinar Apriyanto

“Pantas, mengapa saat ini kita masih belum kaya, ekonomi masih sulit, mau beli ini itu serba nunggu punya duit, dan semakin bingung karena harga semakin hari semakin melangit!” seloroh seorang ustadz yang juga seorang pengusaha sukses di salah satu segmen materinya yang berlangsung selama kurang lebih 30 menit di sebuah stasiun televisi...Ustadz itu melanjutkan uraiannya, ”Itu semua karena ketika Alloh hadir, kita masih tertidur...ya, di sepertiga malam terakhir Alloh hadir, mengabulkan do’a-do’a hambanya, termasuk yang kesulitan ekonomi, maka salah satunya kalau kita ingin kaya secara duniawi dan untuk meraih kemuliaan di akhirat nanti, bangunlah di sepertiga malam terakhir !” tegas ustadz itu...

Rasanya ‘provokasi’ itu begitu tertancap kuat dalam benak saya, yang ‘tersindir’ dengan perkataan ustadz itu...bagaimana mungkin, kita yang sudah diberi Alloh karunia berupa umur masih muda namun prestasi di dunia ini masih terasa biasa-biasa saja, rasanya terlalu ‘disia-siakan’ karunia berupa jasad yang masih kokoh, pikiran yang masih jernih, apalagi waktu yang masih begitu luang di usia muda ini..Tak berlebihan rasanya ‘sindiran’ ustadz itu yang mengatakan bahwa barangkali justru kita yang ‘tidak mau’ diberi karunia berupa kekayaan, ‘wong’ kita saja masih terlelap dalam mimpi panjang di saat sebenarnya kita bisa menumpahkan segala keinginan dan harapan serta mengajukan ‘proposal hidup’ berupa rencana-rencana dan ‘goal setting’ kita untuk survive di muka bumi ini dengan cara berdo’a di sepertiga malam terakhir. Orang jawa bilang “rezeki -mu bisa dipatuk ayam” kalau telat bangun, apalagi telat bangun untuk sholat malam, meminta dan berdo’a dengan permintaan apapun yang kita inginkan...

Motivasi dari orang-orang di sekeliling kita....


Saat masih duduk di bangku SMA, saya teringat waktu itu sering terbangun di kala menjelang sepertiga terakhir, waktu itu masih belum termotivasi untuk sholat malam, yah, bangun paling-paling cuma untuk maaf ke toliet ataupun sekedar memutar kran di dispenser untuk minum air putih...namun beberapa kali saya bangun di jam tersebut, saya sempat hanyut dalam suasana haru ketika melihat ibu saya tengah khusyuk menunaikan sholat tahajud, padahal saat itu sering kedua mata saya masih menempel cukup kuat dan rasanya tubuh ini begitu berat untuk bangun...sedangkan saat itu ibu saya tepat di samping saya sedang begitu khusyuknya menikmati sujud demi sujud yang beliau tunaikan hampir setiap hari... beliau begitu memotivasi saya untuk selalu sholat tahajud, meskipun itu tidak mudah....namun saya menjadi paham, itulah yang menyebabkan ibu saya begitu bijak setiap menghadapi permasalahan...

Makna syukur...

Begitu penting makna mensyukuri kenimatan hidup dengan selalu larut dalam keyakinan pada kekuatan Alloh. Dalam kamus kehidupan kita, seringkali muncul keyakinan-keyakinan hidup yang salah bahwa untuk berhasil melakukan sesuatu baik dalam studi, pekerjaan ataupun usaha, seringkali yang muncul adalh solusi untuk menambah jam kerja, studi atau usaha...yang tidak lain bermakna kerja keras...persis seperti yang saya dengar pagi ini juga di ustadz favorit saya di sebuah stasiun televisi. Beliau mencontohkan bahwa manusia sering melupakan konsep kerja sesungguhnya yang harus kita lakukan bila kita ingin meningkatkan level keberhasilan...ialah tidak cukup kerja keras..namun kita sering melupakan konsep “meningkatkan kedekatan kepada Alloh”. Ah, barangkali bagi yang tidak setuju dengan keyakinan ini akan berkata, “apa kaitannya meningkatkan kedekatan pada Alloh dengan meningkatnya keberhasilan kita?” mungkin diri kitapun masih juga belum yakin....

Saudaraku, tak pernah tidur Sang Maha Pemberi Rezeki kita, tak pernah terlena Sang Maha Melihat di jagad raya ini, tak pernah lelah Sang Maha Pengabul Doa di alam ini dan tak pernah miskin Sang Maha Kaya di semesta ini...Dialah Rabb yang selalu melihat apa saja yang hambanya lakukan...Alloh senantiasa menilai perbuatan-perbuatan kita, baik ataupun buruk, optimis ataupun pesimis, semangat ataupun putus asa, Dia selalu melihat dan memberi jalan bagi siapa saja yang hari ini mengingat-Nya, dan tentu Alloh akan memberikan solusi lebih banyak barangsiapa yang lebih banyak mengingat-Nya dibandingkan orang lain...Semakin dekat kita pada-Nya, semakin dekat pula pertolongan-Nya untuk kita baik itu permasalahan diri, keluarga, rezeki ataupun urusan hidup dan mati...Maka marilah kita perbaiki keyakinan kita pada Alloh supaya Alloh menjadi satu-satunya penolong kehidupan kita....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar