By : Dinar Apriyanto
Pagi ini, di teras masjid, seorang nenek berusia sekitar 80
tahun berjalan pelan dengan tubuhnya yang terbungkuk. Setengah tubuhnya masih
berselimut mukena putih kusut yang sudah berubah warna sedikit kecoklatan.
Garis-garis di wajahnya nampak sekali memperlihatkan begitu ‘sepuh’nya
beliau...bila dilihat dari fisik, memang hampir-hampir keistimewaan beliau tak
nampak lagi...Namun siapa sangka kalau Nenek yang sudah hampir berusia 80 tahun
ini tergolong seorang ‘Penjaga Wahyu Alloh’.
Nenek ini buta huruf latin, dia juga tidak sekolah SD, namun
Nenek ini begitu istimewa, karena di tengah kondisinya yang buta huruf, beliau
mampu Baca Tulis Al Qur’an...beliau setelah selesai sholat magrib di masjid
hampir selalu menyendiri di masjid untuk menghapal ayat-ayat Qur’an dan selalu
membacanya dengan suara yang cukup keras. Nenek yang baru saya kenal empat tahun
belakangan ini adalah seorang Nenek yang hampir setiap selesai Sholat berjama’ah
di Masjid beliau hampir selalu menyempatkan diri untuk bertanya sesuatu pada
saya, pertanyaannya bukan seputar ‘keluhan hidup’ namun beliau hampir sering
bertanya tentang makna kata-kata dalam Al Qur’an...
Subhanalloh, begitu dalam makna pertemuan saya dengan nenek
itu pagi ini, meskipun beliau tidak tahu makna ‘Jangan putus asa’ namun beliau
menurut saya adalah contoh Orang yang tidak pernah berputus asa dalam Rahmat
Alloh, beliau adalah sosok Nenek Teladan yang begitu istiqomah menjaga kualitas
hafalan Qur’an dan bacaan Qur’an dalam diri beliau...
Wahai pemuda dan maaf ‘siapapun yang belum bisa baca Qur’an’,Janganlah
berputus asa dari Rahmat Alloh, Alloh akan memudahkan siapa saja yang berusaha
untuk mempelajari Al Qur’an...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar