Kamis, 20 Februari 2014

Locus Control… By :@DinarApriyanto



Jarak satu kilometer dari rumah saya beberapa waktu yang lalu dihebohkan dengan penemuan seorang bapak berusia sekitar 50 tahun yang tergeletak tak bernyawa dengan kain yang menjerat lehernya. Perbincangan warga-pun semakin meluas karena usut-punya usut mayat bunuh diri tadi merupakan salah satu tokoh masyarakat di kampung. Akhir kisah hidup seorang pengusaha yang tragis ditengah gemerlapnya harta yang beliau miliki. Naudzubillahimindzalik.

Apa yang salah? Jika memang bunuh diri itu konon dikait-kaitkan dengan hutang yang melilitnya, apakah itu jalan yang tepat untuk mengakhiri segalanya? Lantas jika memang harta menjadi masalahnya, kenapa karyawan pengusaha yang mati bunuh diri itu justru masih tetap bertahan hidup dengan tegar bak karang di laut…

Sayapun kemudian teringat pesan seorang Guru Expert saya Pak Jamil Azzaini. Dalam meeting fasilitator beberapa waktu yang lalu beliau menjelaskan tentang konsep diri yaitu Locus Internal Control dan Locus Eksternal Control.

Sebagai seorang fasilitator, kami diberikan tugas untuk membantu peserta Training menemukan potensi terbaik dalam dirinya dalam hal berbicara di depan public. Kamipun diberikan tantangan untuk mengantarkan kelompok menjadi kelompok terbaik dalam training tersebut. Bukan hal yang mudah untuk memberikan arahan, coaching dan mentor bagi enam hingga delapan orang yang memiliki latar belakang berbeda-beda. Satu orang dengan orang lain hadir di ruangan training sudah membawa ‘belief’ dari kehidupannya sepanjang umur masing-masing orang.