Kamis, 15 Desember 2011

Anda sering lupa ... ?



                                                             
                                                              by : Dimas Prabowojati

Ada dua dorongan yang terjadi pada kita saat kita akan melakukan sesuatu. Yaitu apakah kita melakukannya karena “kewajiban” ataukah kita melakukannya karena merupakan “kebutuhan”. Orang yang melakukan sesuatu karena kewajiban, artinya dia harus melakukannya. Dan bila hal itu tidak dilakukannya, dia akan salah. Keadaan “mau tidak mau harus dilakukan” ini menjadikan seseorang merasa terpaksa.
Sedangkan dorongan “kebutuhan” itu berhubungan dengan keperluan mendasar kita. Sehingga kalau kita merasa membutuhkannya, tanpa disuruh pun kita akan dengan senang hati melakukannya.
Kebanyakan pelajar (-tentu saja tidak semua-) jarang menganggap belajar sebagai sesuatu yang menyenangkan. Asyik mana ? belajar apa maen ? Lebih asyik maen, kan happy en fun, gitu loohh.. Ini karena, kita terus menerus “diwajibkan untuk nerima materi”. Ketika kamu memandang bahwa belajar adalah kewajiban, yang muncul adalah rasa terpaksa. Akibatnya belajar pun jauh dari kata asyiik. Sedangkan jiwa muda kita pengennya hal-hal yang menyenangkan, asyik en fun ! Bisakah belajar dibuat fun?

Sekali lagi, belajar bila dipandang sebagai kebutuhan akan membuat kita dengan senang hati melakukannya. Kita dapat belajar tanpa merasa terbebani. Sehingga kita bisa belajar dengan cara-cara yang seru. Bila kita bisa ngubah belajar dari mbosenin jadi nyenengin, maka insya Alloh pandangan kita tentang belajar pun akan berubah : dari “kewajiban” menjadi “kebutuhan”.

Nah masalahnya, di sekolah, kita tidak diajari bagimana caranya belajar. Kita hanya disuruh untuk belajar materi ini dan itu... terserah bagaimana caranya.
Mbah Colin Rose ahli metode belajar dan pakar accelerated learning dari Inggris mengatakan bahwa untuk kemampuan yang paling penting di abad ke-21 adalah belajar bagaimana caranya belajar.

Kenali Gaya Belajarmu..Part 1(Gaya Belajar BISIK)

by : Ryang Adisty Farahsita
Farah

Seorang pelajar di sebuah SMA Favorit dengan segudang prestasi

Teman kita yang satu ini juga mempunyai keistimewaan tersendiri. Dia mempunyai beberapa prestasi yang mengharumkan namanya, nama kedua orang tuanya, nama sekolahnya dan nama teman-temannya dengan parfum wangi melati.., eh bukan, maksudnya dengan beberapa kejuaraan lomba yang dia menangkan. Salah satunya adalah Lomba Penelitian Karya Ilmiah Remaja dua tahun berturut-turut dengan peringkat Runner up secara berturut-turut. Dia juga.......(prestasi lainnya apa?)
Farah, teman kita dengan segudang pretasi ini telah berhasil mengidentifikasi gaya belajarnya dan menggunakannya dalam kehidupannya, terutama dalam hal belajar. Dia mengaku bahwa gaya belajarnya yang dominan adalah BISIK (BIcara-MuSIK).
Lalu bagaimana caranya untuk mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari? Di saat teman kita ini mengalami kesulitan dalam memahami pelajaran, dia selalu berusaha untuk mencari atau lebih tepatnya memburu orang yang dapat dia tanyai dan lebih mengerti tentang hal yang ingin ia yanyakan itu. Setelah menemukan orang yang tepat, dia menyuruh menjelaskan tentang masalah atau materi yang belum dia mengerti. Diapun mendengarkan penjelasaan orang itu dengan baik. Dia mengatakan bahwa ia akan lebih paham dan tahu jika dia mendengar penjelasan langsung dari sumbernya daripada dia harus membaca sebuah buku. Dia sangat suka diajari dari pada harus belajar sendiri. Biasanya Farah ini memburu orang-orang yang lebih ahli daripada dianya sendiri, misalnya Ayahnya, Bapak/Ibu  guru dan teman-temannya.
Nah, dari pernyataan teman kita ini, jelas bahwa dia lebih dominan dengan suara, suka mendengarkan. Kalau kamu punya cara belajar yang hampir sama atau sama dengan teman kita ini, bisa diprediksi kamu mempunyai kecenderungan di gaya belajar Auditorial.
Farah, yang meraih 5 besar di kelanya ini, saat tidak ada ulangan, cenderung tidak meluangkan waktu khusus untuk belajar, hanya saja dia mengikuti les di salah satu bimbel. Melalui bimbel, dia tidak belajar sendiri dan ada aktivitas mendengarkan di situ. Satu lagi, dia mengaku suka berdiskusi dengan teman-temannya untuk bertukar pikiran. Katanya, diskusi itu juga belajar. Setuju !
Berbeda halnya saat ada ulangan. Dia akan mempelajari materi itu sendiri dulu. Hal ini bertujuan agar dia mengetahui mana yang sudah bisa dan mana yang belum bisa. Setelah tau hal-hal yang belum dia pahami, dia akan memburu orang yang lebih pintar yang akan dia tanyai di sekolah nanti. Hal ini juga ia terapkan saat akan menghadapi ujian bersama.
Dari mengaplikasikan gaya berlajarnya yang dominan ini, ada nggak sih manfaat yang dia dapet ? Yuk, kita tanya lagi ke orangnya.
Ternyata sangat bermanfaat sekali. Pada saat menghadapi ujian, di saat ini harus mengingat-ingat apa yang sudah dia pelajari untuk menjawab soal, yang pertama dia ingat adalah suara orang yang pernah mengajarinya itu, bagaimana ia mengajari, bagaimana suaranya dan di mana dia mengajarinya. Ia ingat benar orang yang mengajarinya itu, dan ini sangat membantunya dalam memanggil ingatannya. Itulah salah satu manfaat dari aplikasi gaya belajar. Ulangan berjalan lancar dan nilai raportpun tersenyum melihatmu.
Ada cara unik dan kreatif yang dilakukan teman kita ini saat dia lupa akan materi yang sudah ia pelajari. Saat otak itu bener-bener mandeg, nggak berhasil inget-inget, maka Ryang ini berusaha untuk memuji-muji otaknya. Biasanya, dulu kalau dia tidak bisa mengingat sesuatu ia selalu menjelek-jelekkan diri sendiri ”...kamu itu bodoh sekali,...begitu saja tiak ingat, dll..”. sekarang dia merubah kata-kata negatif itu dengan kata-kata pujian untuk otaknya ” kamu itu bisa, otakmu itu hebat sekali, dll...”. Dan benar-benar menakjubkan, tidak selang lama, apa yang ingin dia ingat, tiba-tiba muncul dalam pikirannya, Subkhanallah. Pertanya memang sulit dipercaya, tapi kenyataannya memang seperti itu. Kamu juga bisa mempraktekkannya sendiri, mencontoh hal-hal yang baik untuk menuju hal yang lebih baik pula itu boleh dan sangat dianjurkan. Begitu ?!
Dalam pelajaran, matapelajaran yang paling dia sukai adalah Bahasa Inggris. Katanya bahasa Inggris itu jelas manfaatnya dan adpat dipraktekkan dalam kehidupan. Karena sudah suka, mempelajarinya pun jadi lebih mudah. Tapi bagaimana dedngan pelajaran yang tidak ia sukai? Teman kita ini mengaku, tidak menyukai Fisika. Sepertinya tidak hanya Farah deh yang nggak suka Fisika, kamu jangan-jangan juga tidak suka ??
Nah, untuk mempelajari mapel yang kurang dia sukai, Farah memerlukan waktu yang lebih banyak dan lebih serius. Perlu pemikiran 2 kali untuk bisa memahami pelajaran itu. Tidak mudah memang, tapi tidak mungkin dong kamu lalu tidak mau mempelajarinya ?! Iya, kan? Padahal kalau saya boleh mengatakan, Fisika itu asyik lho..!! Nggak percaya, coba tanya sama orang yang suka Fisika, kenapa suka Fisika, apa yang menarik dari Fisika ?? Apapun yang tidak kamu sukai, padahal jika kamu suka itu akan lebih baik, maka carilah hal-hal menarik di dalamnya, dan dekati orang-orang yang suka dalam bidang itu, InsyaAllah itu akan membantu kamu dalam mempelajarinya.
Seseorang melakukan sesuatu itu karena ada motivasi yang mendasarinya. Belajar juga begitu, carilah motivasi kamu belajar agar kamu lebih semangat saat melakukannya. Motivasi teman kita ini saat belajar adalah karena ingin lebih bisa dan karena orang tuanya. Dia ingin membuat bangga orang tua dan tidak ingin mengecewaknnya. Kamu silahkan tentukan sendiri apa motiasi belajar kamu, agar lebih semangat dan tidak loyo dalam belajar. Semangat, ya !?

Rabu, 14 Desember 2011

Belajar...manfaat..semangat!



by : Dinar Apriyanto
MANFAAT BELAJAR

Kebutuhan Belajar

            Sejak SMP hingga SMA kamu sudah belajar mengenai pelajaran Bahasa Inggris, namun coba kita ingat apakah kita bisa berbicara dalam bahasa Inggris ? Sebuah pertanyaan yang cukup menggelitik dilontarkan oleh seorang dosen di sela-sela aktivitas perkuliahannya, kalau dipikir-pikir memang benar juga, kita sejak dulu diajari bagaimana dan apa itu Bahasa Inggris. Granmar, structure, tenses, namun kebanyakan siswa masih kesulitan bila disuruh untuk ngomong dalam Bahasa Inggris. Hal ini karena kita memahami pelajaran itu hanya sebatas teori saja, sehingga ketika pelajarannya sudah usai, maka usai juga proses belajar kita. Tapi sekarang kita coba bandingkan dengan anak SD yang ada di Negara Inggris, kenapa dia bisa memiliki ketrampilan berbicara Bahasa Inggris dengan sangat lancar. Itu karena dia hidup di lingkungan yang menggunakan Bahasa Inggris, sehingga mereka terbiasa mengucapkan. Dalam kehidupan anak SD yang ada di Inggris, berbicara dalam bahasa Inggris menjadi sebuah kebutuhan, sehingga mereka semua fasih berbicara Inggris. Was...wes...wos.... kalau di Negara Inggris gak bisa ngomong bahasa Inggris, gimana nanti kalau tersesat, gimana kalau mau nyari toilet pas kebelet pipis, gimana kalau mau nyari warung pecel? Susah kan! Makanya di Negara inggris, ngomong dalam bahasa inggris adalah menjadi sebuah kebutuhan yang mutlak harus dipenuhi.
            Nah, sekarang coba kita ibaratkan proses belajar kita seperti perumpamaan tadi. Kesadaran bahwa Belajar itu sebagai sebuah kebutuhan akan membantu diri kita memahami berbagai ilmu sebagai sesuatu yang sangat berarti bagi kita. Seperti halnya kamu menganggap uang 100 ribu yang sangat berarti bagimu, maka kamu akan berusaha menyimpannya sangat hati-hati. Taruh dalam dompet lalu masukkan dalam saku celana. Dan setiap saat kamu memastikan kalau dompetmu nggak hilang. Tuh, contohnya kalau kamu sangat menghargai uang seratus ribu. Disimpan dan sangat dijaga keberadaannya. Begitu juga dengan ilmu saat kamu belajar. Ilmu nilainya lebih dari sekedar uang yang ada di dompetmu. (Lho kok bisa?) Jelas bisa, karena dengan ilmu yang kamu miliki, kamu justru akan mampu menghasilkan uang. Dan nggak cuma itu, dengan ilmumu, kamu akan banyak mempunyai kesempatan untuk beramal baik. Nggak rugi kok, kamu belajar giat dan benar-benar mengikat ilmu yang kamu pelajari. Kita butuh belajar karena kita nggak ingin jadi seperti tikus percobaan. (Ha!! Apa hubungannya ya?) Hubungannya sangat erat. Bahkan sulit dipisahkan?? Maksudnya? He..he bercanda...Kalau kamu pernah melihat tikus putih percobaan, (ada yang takut nggak?) Ternyata, tikus itu memiliki susunan usus yang mirip dengan usus manusia. Dan inilah alasan kenapa tius putih seringkali digunakan sebagai bahan percobaan di Laboratorium. Tikus itu jelas nggak berilmu (kecuali tikus dalam Tom and Jerry yang bisa mikir!). Kalau dia diberikan segala macam makanan, pasti akan dia makan. Padahal, hampir sebagian besar makanan yang diberikan itu membahayakan dirinya bahkan bisa menyebabkan wafat. (Eh...kematian alias Game over). Tentu saja karena si Tikus nggak pernah belajar dan nggak punya ilmu, jadi, mudah saja ditipu oleh manusia. He....he..kasihan deh si Tikus. Makanya, kalau nggak mau ditipu orang lain, kamu kudu belajar. Saya ulangi lagi..B..E..L..A..J..A..R!

TIPS
            Kalau pengin belajarmu memiliki nilai yang lebih bermakna bagi dirimu, Yuk kita perbaiki bersama-sama cara belajar kita, caranya seperti apa ya? Ada dua tips yang bisa kita ikuti bersama :
  1. Ketahuilah Manfaat belajar:
               Kata Bu Guru..kalau kita belajar, maka kita nanti jadi orang pandai. Dan enggak bodho kayak Kebo! Alias Rajin pangkal Pinang...eh...Pangkal Pandai. Saya yakin, kamu udah sering dengar kata-kata kayak tadi. Tapi, apakah kita sudah benar-benar tahu makna sebenarnya di balik itu. Coba kamu perhatikan! (Maksudnya apa? Apa dibalik jadi begini ya?...Pandai Pangkal Rajin). Maksudnya bukan dibalik begitu. Tapi kita lihat maknanya. Saya coba contohkan seperti ini. Kamu pasti pernah melihat mobil tamiya yang berjalan tanpa jalur yang ada kan? Nah, sekarang bayangkan. Bagaimana kira-kira jalan mobil tamiya tersebut? Hmm..benar mobil itu akan berjalan lurus ke depan, namun lama-lama membelok dan terus membelok sehingga menabraklah tamiya itu di dinding dan barulah tamiya itu berhenti. Lalu sekarang bayangkan dan bandingkan dengan mobil tamiya yang dijalankan seorang anak dengan menggunakan jalur khusus. Tidak diragukan lagi, yang ini pasti mobil akan berjalan sesuai dengan jalur yang sudah ada. Tidak melenceng, tidak membelok dan selalu berada di jalur yang sudah ada.
               Dalam belajar, kita juga akan menemui hal yang serupa. Belajar kita bila diibaratkan tidak ada jalurnya atau kita tidak tahu manfaat dan tujuannya, maka kita akan sering keluar dari jalur. Atau kita akan sering merasakan malas, bosan, putus asa, menyerah. Itulah beberapa akibat yang akan kita rasakan bila proses belajar kita keluar dari jalur yang sudah ada. Kita seringkali merasakan malas belajar di saat –saat baru mencoba untuk membuka buku. Ih..rasanya mata ini suangat berat!!! Namun lihatlah....apa yang akan terjadi pada dirimu bila kamu menuruti rasa malas tersebut. Walhasil...bukan buku yang dibaca, tapi bantal yang akan menemani kamu alias ketiduran. Kalaupun tidak tertidur, kamu akan memilih untuk menonton TV atau melakukan aktivitas lain yang menurutmu lebih menyenangkan. Akhirnya jadi melakukan hal-hal yang semakin tidak bermanfaat. Itulah contoh orang belajar tanpa menggunakan jalur atau tanpa mengetahui manfaat dan tujuannya.
            Kalau kamu belajar seperti halnya memainkan mobil tamiya dengan menggunakan jalur, maka semangat kamu dalam belajar, akan selalu hadir, minimal kamu merasakan kecewa kalau setiap detik, menit dan jam yang berlalu tidak kamu habiskan untuk belajar. Cie...ile...Jadi rajin nih ye!! Para ulama terdahulupun sudah banyak mencontohkan semangatnnya dalam belajar. Ulama Besar pencari hadist, Bukhori, harus bertarung dengan panasnya padang pasir dan teriknya matahari hanya demi mendapatkan satu pelajaran hadist saja. Untuk menetapkan satu hadist dinyatakan shahih atau tidak, beliau harus sholat Istikhoroh terlebih dahulu dan harus meneliti kebaikan akhlaq periwayat hadist tersebut dengan detail. Walhasil, sangat lama untuk belajar dan mencari hanya satu hadist saja. Padahal, Subhanallah, berapa Hadist yang sudah berhasil beliau kumpulkan dan beliau pelajari? Wuih, nggak kehitung deh..pakai jarimu. Ternyata perjuangan mereka menuntut ilmu jauh lebih hebat dari kita. Tantangan yang harus mereka lewati jauh lebih sulit dibandingkan kita, namun semangatnya justru jauh lebih dahsyat dibandingkan kita. Sungguh luar biasa, patut kita contoh. Karena Allah sangat memuliakan orang-orang yang berilmu.

2. Berdoalah sebelum memulai belajar. 
            Ngobrol merupakan salah satu aktivitas yang sangat menarik. Bahkan kalau sudah, ngobrol, kita akan lupa daratan. (Maksudnya?) maksudnya adalah lupa waktu, lupa pekerjaan, lupa kalau sedang masak! Wah..jadi gosong nanti. Karena memang ngobrol itu asyik. Apalagi kalau yang diobrolin itu nyambung banget. Tapi nggak boleh ngrumpi lho ya! Dosa gitu!!. Kamu akan merasa garing kalau seharian nggak nbgobrol sama temanmu, atau sama ortumu. Yah, meskipun sekedar menuangkan uneg-uneg. Sampai muneg. Tentunya kamu juga kudu ingat sama Sang Pencipta Allah Azza Wa Jalla. Setiap hari kudu ngobrol sama Allah. Pake ama ya? SMS..? kalau di miskol aja gimana?...eh..becanda kali ya!! Allah itu Sang Maha Melihat diri kita. Nggak usah di SMS, Alloh itu udah tahu keinginan kita. Nah, makanya ngobrolnya sama Allah pake Doa. Apapun aktivitasmu, minumnya.....lho kok malah iklan.
            Kamu mau ngerjain apapun, kamu kudu awali semuanya dengan Berdoa. Mau belajar juga sama aja. Kamu kudu berdoa seperti yang Allah sampaikan dalam QS Thaha 114 : ”Ya Tuhanku tambahkanlah kepadaku ilmu pengetahuan” . Nah, buka Alquran mu dan cari juga bahasa Arabnya seperti apa. Terkadang rasa berat dan malas selalu mengikuti diri kita, terkadang juga perasaan merasa diri cukup berilmu, juga menyebabkan orang kemudian sulit menerima ilmu. Kamu bisa lakukan tips yang kedua ini. Insya Allah, hati kita akan dilapangkan dalam menerima ilmu dan kita dimudahakan untuk menerima segala hal yang terlihat sulit. Pengalaman yang pernah saya alami yaitu saat Ujian semester, saat itu mata kuliah yang akan diujikan adalah berhubungan dengan hitungan, saya juga tidak begitu yakin dengan diri saya,bahwa saya akan mampu mengerjakan ujian tersebut. Tapi Alhamdulillah, saya selalu ingat pesan dari seorang Ustadz untuk selalu Berdoa. Sebelum memulai mengerjakan ujian bahkan sebelum soal ujian saya buka, saya biasakan untuk berdoa terlebih dahulu. Setelah membaca soal demi soal, Allah ternyata memudahkan saya dalam mengerjakan ujian, meskipun pertama kali saya sendiri tidak yakin dengan kemampuan saya, namun Allah berkehendak lain.
Dalam Q S Al Baqoroh 186 Allah berfirman :  Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran.

Jadi, tunggu apalagi, sekarang juga mulai belajar rajin, dan kalau pas nggak mood mintalah pada Allah, Insya Allah dipermudah urusan kita. Amin

Selasa, 13 Desember 2011

Asyiknya MENCONTEK ! Sik..Asik...(Part.1)



by : Dinar Apriyanto
            Ada juga Seorang Pelajar yang kini sudah menjadi mahasiswa di sebuah Universitas di Yogyakarta menuturkan kisah masa sekolahnya dulu. Saat SMP dirinya mulai kebiasaan untuk mencontek dan tidak pernah mengerjakan PR. Belajar nggak pernah, main nggak pernah ketinggalan, ngerjain PR kalau udah sampai sekolahan. Setiap ulangan, dia selalu mencontek dan kalau tidak bisa mencontek teman, dia senantiasa rajin membuat contekan di berbagai media. Kertas, sampul, meja, tembok semuanya jadi media menconteknya. Bahkan tidak sungkan-sungkan papan tulis di kelas dijadikan media mencontek dengan menuliskannya samar-samar. Sampai akhirnya dia kecanduan dengan yang namanya mencontek. Dia sudah tergantung pada banyak orang, kanan, kiri depan, belakang, semuanya ia tanyai saat ujian. Teman lain sibuk belajar menyiapkan ujian, dia malah sibuk mencari teman untuk diajak kompromi. Sungguh menyedihkan! Sampai akhirnya tiba saat dia harus mengikuti EBTANAS. Nah..kapok loe! Tidak ada teman yang berani menoleh kanan kiri, karena penjaga ujiannya galak. Sampai akhirnya ujian selesai dengan tidak memberikan ruang pada anak itu untuk mencontek. Hasilnya, NEM jeblok dan gigit jarilah dia karena harus menanggung malu nilainya jelek. Akhirnya dirinya baru sadar kalau selama ini dia telah keliru dengan menganggap dirinya tidak mampu mengerjakan soal ujian dan selalu bergantung pada orang lain. Nah..tobat jadinya!! Baguslah!   
Belajar itu adakalanya orang menjadi malas kita coba cari tahu kenapa sih kok kita sering menganggap belajar itu membosankan..Lihat tuh...teman-teman kita aja diluar sana sedang bermain sepakbola..kenapa kita tidak? WhY kan lebih enak mainan diluar sana, betul tidak?? Betul!!!!!! Masya Allah..ternyata kita justru menganggap bermain lebih menyenangkan..Karena cara belajar kita yang terlalu membosankan, kita merasa tidak butuh dengan elajaran, kita lebih seringkali disodorkan tentang cerita TV keenakannya saja namun tidak pernah belajar cara memperoleh kesenangan tersebut, mau rumah yang enak tahunya Cuma minta sama ortu..yah..jadi gak tahu gimana susahnya cari uang itu....yah ada apa dengan diri kita....apakah kita termasuk orang yang tidak tahu diri..coba kita memasuki diri kita dari balik arah...cobalah lihat seandainya diri kita masa depan besok Semoga Allah mengkaruniakan kepada kita kemudahan untuk segala urusan
Kita malas belajar karena kita enggak pernah belajar, betapa kita itu butuh yang namanya belajar..kita butuh membaca, kita butuh mengingat pelajaran, kita butuh mencatat, kita butuh semua itu.....untuk apa??????? Untuk kemenangan kita di dunia dan di akhirat...karena orang yang tidak mau mencatat adalah orang yang tidak menghargai ilmu..orang yang tidak mau mengingat berarti dia tidak mau mengikat ilmu dan dia rela untuk bodoh...orang yang tidak mau membaca adalah dia yang rela otaknya mati dan orang yang tidak mau belajar sebenarnya dia sedang merelakan dirinya untuk mati pelan-pelan...sebenarnya Allah menyuruh manusia untuk belajar manfaatnya adalah untuk diri kita sendiri...betul...tidak pernah ada yang dapat manfaatnya kecuali diri kita sendiri yang akan daat manfaatnya...mau bukti..teruskan baca buku ini....karena akan terbukti...teman-teman termasuk orang yang tahan belajar atau tidak...Yuuuuuuuuuuk!! Apapun yang ingin kamu lakukan kamu harus percaya kalau teman-temanlah yang harus memulai dulu untuk semangat!!! Semangat!!!! Aku adalah apa yang aku pikirkan...Malas belajar tidak boleh kita pelihara, namun harus kita lawan...entah dengan senjata apapun yang kita punya..kalau kita punya senjata teriak..maka berteriaklah keras..keras...kalau kamu punya senjata bernapas dalam...dalam...maka lakukan saja bernafas dalam-dalam..kalau teman-teman punya senjata tidur...wah..kalau yang ini bukan senjata.....tapi kalau ini namanya menyerah dari keadaan.dan tidak pernah ada dalam cerita kalau orang sukses itu Gampang menyerah dari keadaan!!! Itu namanya orang mudah putus asa!! Dan orang mudah putus asa pasti sengsara...karena dia nggak bakalan punya teman....he...trus gimana caranya? Bersambung....

Susah bangun tidur pagi?

by : Dinar Apriyanto

Gimana Sih Membentuk Kebiasaan..???

Kita terbentuk dari kebiasaan

            Suatu saat Rudi seorang pelajar SMU sedang memasang alarm di HP mungilnya.   ”Hmm, aku mau pasang jam 4 aja. OK siap tidur, eh..bentar dulu...aku mau pasang volume yang paling keras biar sekalian orang kampung denger alarmku...He..he...!” gumam Rudi, lalu Rudi mulai menarik selimutnya.
”Kriiiiiiiingg.......!!!” bunyi alarm di HP Rudi sudah berbunyi, kok bunyinya aneh...he..he maklum HP nya Rudi belum              . Kalau alarmnya sudah bunyi berarti tandanya sekarang sudah jam empat pagi.
Kriiiiiiingg......Kriiingggg......Kriiiing!!!” alarmnya nggak berhenti-berhenti. Namun tampaknya Rudi dari tadi tetep nggak terbangun. Mungkin mimpi ndengerin musik pakai Walkman, jadi nggak kedengeran deh Alarmnya.
”Rudiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii.....!!!!!” tiba-tiba ada teriakan keras dari kamar sebelah Rudi. Oh, rupanya kakaknya Rudi Protes.
”Apa-apaan sih kamu, nyetel alarm kok keras banget! Cepet matiin...!!” kakak Rudi berteriak keras dari balik tembok kamar Rudi, maksudnya agar Rudi mematikan alarmnya. Eits, tapi kayaknya teriakan kakaknya tidak mempengaruhi pulasnya tidur Si Rudi, malah Si Rudi kelihatan ketawa-ketawa sendiri, tanda kalau dia masih bermimpi.
            Kamu pernah juga mengalami hal serupa gak? (Kalau iya, berarti cerita tadi itu ceritanya tentang kamu...he..he..kalau ada kesamaan tokoh dan cerita..memang kami sengaja). Kalau kamu pernah mengalami pengalaman ingin merubah kebiasaan bangun pagi dengan menggunakan alarm atau weker, biasanya kita akan sangat kesulitan untuk bangun meskipun sudah kita pasang weker yang paling keras bunyinya. Mungkin kita butuh alarm yang otomatis bisa nyiram air ke wajah kita! Ternyata sesuatu yang sering kita lakukan dan hampir setiap hari dilakukan, akan membentuk sebuah kebiasaan. Kalau kita terbiasa bangun kesiangan, maka hampir setiap hari, kita pasti akan kesiangan terus. Kalau terbiasa sholatnya nggak tepat waktu, maka biasanya kita juga akan mudah menunda-nunda sholat, kalau kita terbiasa untuk datang terlambat ke sekolah, maka kita juga akan terbiasa datang terlambat, bahkan sengaja untuk terlambat. Habis!!, terlanjur ketagihan...suruh ngepel lantai. Walaupun sesuatu yang sepele, namun kalau kita lakukan terus menerus, maka lama kelamaan akan menjadi kebiasaan. Kenapa bisa begitu ya? Begini ceritanya....Wah..kok jadi serem gini sih! Hal ini bisa terjadi, karena dalam otak kita, apabila memulai suatu aktivitas, maka akan membentuk satu garis dalam otak yang tipis. Bila aktivitas ini semakin sering dilakukan maka akan membentuk garis yang semakin menebal. Dan semakin diulang dalam waktu yang semakin lama, maka akan semakin tebal. Ibarat sebuah akar dalam tanaman, semakin bertambah umur tanaman, maka semakin tumbuh pula akar yang ada di dalam tanah. Dan bila akar tumbuh semakin lebat, maka akan semakin susah untuk dicabut.  
            Begitu juga dengan kebiasaan kamu, hal ini bisa mengakibatkan kebiasaanmu susah dihilangkan. Pasti kamu nggak mau selamanya berada dalam kebiasaan yang buruk. Malas belajar, banyak nonton TV, main Playstation, main keluar rumah berjam-jam, bangun kesiangan, datang terlambat pokoknya komplit lah! Nggak mau kan.  Kebiasaan yang perlu kita ubah, karena kita ingin menjadikan diri kita Istimewa. Maksudnya apa? Pake telor ya? Jadi orang yang istimewa itu enggak mudah, butuh usaha yang keras dan tekad yang bulat. Wuih..keren!! Orang yang istimewa pasti lebih banyak disukai orang daripada orang yang biasa saja. Jadi orang yang istimewa kudu punya kebiasaan yang Oke. Misalnya masak...masak sendiri...nyuci baju sendiri..lho kok jadi nyanyi....Kebiasaan yang Oke seperti bangun pagi pas Adzan Shubuh, datang ke sekolah 15 menit sebelum bel masuk. Kecuali bawa bel sendiri...he.he..Belajar rutin setiap hari (misalnya 3 menit setiap hari...eh..maksudnya 3 jam setiap hari...enggak kelamaan kan?)
Untuk membiasakan diri dengan berkebiasaan baik, maka kita perlu melakukan beberapa tips berikut :
            1. Pengulangan :
            Kita terbentuk oleh pengulangan yang kita lakukan. Saya akan berikan sebuah kisah berikut ini. “Ada sebuah mobil warna hitam yang sedang berjalan dan  dikemudikan oleh seorang pemuda berbadan hitam yang pakai kacamata hitam naik mobil warna hitam dan joknya warna hitam, pakai sepatu hitam dan lampu mobilnya mati serta kebetulan lampu jalanan juga mati dan tiba-tiba di depan mobilnya ada kucing warna hitam lewat namun kucing tersebut tidak tertabrak karena mobil bisa berhenti dan si pemuda bisa menyelamatkan kucing tersebut,” kenapa bisa begitu? Coba jawab semampu kamu, pikirkan kenapa mobilnya tidak menabrak kucing tersebut. Kenapa ya? (Ask the audience bisa nggak...atau fifty –fifty....atau phone a friend . Emangnya kuis???) Itulah salah satu contoh ketika pengulangan itu menyebabkan otak kita mengalami garis yang menebal.
Kenapa kamu sulit menjawabnya? Itu karena garis dalam otak kita sudah membentuk pengulangan. Kenapa tidak tertabrak kucingnya? Itu karena peristiwa tadi terjadi pada waktu siang hari. !! kenapa siang hari tidak terpikirkan? Karena kita telah berasumsi peristiwa itu terjadi malam hari,  dan gelap, karena kamu membaca berulang-ulang kata hitam. Kata-kata hitam yang terulang akan membentuk pengulangan dalam otak dan kita mengasumsikan kejadian tadi pada waktu malam hari. 
Nah itu tadi bagaimana otak kita bekerja membentuk kebiasaan dengan perulangan.

            2. Istiqomah. (Lho, kok tipsnya mirip kayak nama tetanggaku)boleh aja kan! Nggak ada yang nglarang...!! wee .
            Berat, nggak kuat, males, kurang kerjaan. Nah, itu tadi beberapa alasan yang sering membuat kamu surut semangat untuk memulai kebiasaan baik. Makanya kita butuh Mbak Isti...eh maaf..maksudnya Istiqomah. Wajar kok, kalau pertama kali kamu masih merasakan berat dan terkadang harus memaksa diri. Justru disitulah seni-nya. Apa? Kok ada pelajaran seni segala? Maksudnya justru disitulah letak tantangannya. Kita akan berhadapan dengan diri kita sendiri. Siapa yang bisa bertahan, dialah yang akan menang. Jadi kayak mau lomba. Misalnya kalau kita dari dulu sudah terbiasa untuk bangun pagi jam 5 dan bila akan memulai kebiasaan baik, maka kita akan susah sekali pada waktu awalnya untuk memulai kebiasaan bangun jam 4. Misal mau bangun, maka terasa berat sekali. Dan inilah yang menyebabkan kita sulit memulai kebiasaan baru. Maka yang harus dilakukan adalah dengan membuat diri kita tetap istiqomah, artinya meskipun berat tapi harus tetap dilakukan. Wah Mbak Isti jadi terkenal nih ye!!
            Sekarang saatnya kita untuk memulai kebiasaan baru. Salah satunya dalam belajar. Silahkan kamu tuliskan kebiasaan baik yang ingin kamu lakukan dalam belajar. Berapa jam, kamu mau belajar, bagaimana cara belajarmu, cari waktu dan jam yang tepat dan Kalau sudah kamu temukan, (di kolong meja atau di bawah rak buku..he.bercanda) kamu bisa tuliskan kebiasaan baik yang ingin kamu lakukan di atas kertas dengan tulisan yang besar dan ditempel di dinding kamar. Selamat memulai kebiasaan belajar