Ada
juga Seorang Pelajar yang kini sudah menjadi mahasiswa di sebuah Universitas di
Yogyakarta menuturkan kisah masa sekolahnya dulu. Saat SMP dirinya mulai
kebiasaan untuk mencontek dan tidak pernah mengerjakan PR. Belajar nggak
pernah, main nggak pernah ketinggalan, ngerjain PR kalau udah sampai sekolahan.
Setiap ulangan, dia selalu mencontek dan kalau tidak bisa mencontek teman, dia
senantiasa rajin membuat contekan di berbagai media. Kertas, sampul, meja,
tembok semuanya jadi media menconteknya. Bahkan tidak sungkan-sungkan papan
tulis di kelas dijadikan media mencontek dengan menuliskannya samar-samar.
Sampai akhirnya dia kecanduan dengan yang namanya mencontek. Dia sudah
tergantung pada banyak orang, kanan, kiri depan, belakang, semuanya ia tanyai saat
ujian. Teman lain sibuk belajar menyiapkan ujian, dia malah sibuk mencari teman
untuk diajak kompromi. Sungguh menyedihkan! Sampai akhirnya tiba saat dia harus
mengikuti EBTANAS. Nah..kapok loe! Tidak ada teman yang berani menoleh kanan kiri, karena penjaga ujiannya
galak. Sampai akhirnya ujian selesai dengan tidak memberikan ruang pada anak
itu untuk mencontek. Hasilnya, NEM jeblok dan gigit jarilah dia karena harus
menanggung malu nilainya jelek. Akhirnya dirinya baru sadar kalau selama ini
dia telah keliru dengan menganggap dirinya tidak mampu mengerjakan soal ujian
dan selalu bergantung pada orang lain. Nah..tobat
jadinya!! Baguslah!
Belajar itu adakalanya orang
menjadi malas kita coba cari tahu kenapa sih kok kita sering menganggap belajar
itu membosankan..Lihat
tuh...teman-teman kita aja diluar sana sedang bermain sepakbola..kenapa kita
tidak? WhY kan lebih enak
mainan diluar sana, betul tidak?? Betul!!!!!! Masya Allah..ternyata kita justru
menganggap bermain lebih menyenangkan..Karena cara belajar kita yang terlalu
membosankan, kita merasa tidak butuh dengan elajaran, kita lebih seringkali
disodorkan tentang cerita TV keenakannya saja namun tidak pernah belajar cara
memperoleh kesenangan tersebut, mau rumah yang enak tahunya Cuma minta sama
ortu..yah..jadi gak tahu gimana susahnya cari uang itu....yah ada apa dengan
diri kita....apakah kita termasuk orang yang tidak tahu diri..coba kita
memasuki diri kita dari balik arah...cobalah lihat seandainya diri kita masa depan
besok Semoga Allah mengkaruniakan kepada kita kemudahan untuk segala urusan
Kita malas belajar karena kita enggak pernah
belajar, betapa kita itu butuh yang namanya belajar..kita butuh membaca, kita
butuh mengingat pelajaran, kita butuh mencatat, kita butuh semua itu.....untuk
apa??????? Untuk kemenangan kita di dunia dan di akhirat...karena orang yang
tidak mau mencatat adalah orang yang tidak menghargai ilmu..orang yang tidak
mau mengingat berarti dia tidak mau mengikat ilmu dan dia rela untuk bodoh...orang
yang tidak mau membaca adalah dia yang rela otaknya mati dan orang yang tidak
mau belajar sebenarnya dia sedang merelakan dirinya untuk mati
pelan-pelan...sebenarnya Allah menyuruh manusia untuk belajar manfaatnya adalah
untuk diri kita sendiri...betul...tidak pernah ada yang dapat manfaatnya
kecuali diri kita sendiri yang akan daat manfaatnya...mau bukti..teruskan baca
buku ini....karena akan terbukti...teman-teman termasuk orang yang tahan
belajar atau tidak...Yuuuuuuuuuuk!! Apapun yang ingin kamu lakukan kamu harus
percaya kalau teman-temanlah yang harus memulai dulu untuk semangat!!!
Semangat!!!! Aku adalah apa yang aku pikirkan...Malas belajar tidak boleh kita
pelihara, namun harus kita lawan...entah dengan senjata apapun yang kita
punya..kalau kita punya senjata teriak..maka berteriaklah keras..keras...kalau
kamu punya senjata bernapas dalam...dalam...maka lakukan saja bernafas
dalam-dalam..kalau teman-teman punya senjata tidur...wah..kalau yang ini bukan
senjata.....tapi kalau ini namanya menyerah dari keadaan.dan tidak pernah ada
dalam cerita kalau orang sukses itu Gampang menyerah dari keadaan!!! Itu
namanya orang mudah putus asa!! Dan orang mudah putus asa pasti
sengsara...karena dia nggak bakalan punya teman....he...trus gimana caranya? Bersambung....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar