Saya yakin diantara anda sudah
sangat familiar dengan “jus alpukat”. Salah satu jenis jus yang mungkin menurut
anda tidak terlalu istimewa dan begitu mudah ditemukan di setiap sudut warung
ataupun gerobak jus yang kini hampir dengan mudah kita temukan bertebaran di
emperan jalan. Bagi saya, jus Alpukat tidaklah se- biasa- itu. Hampir-hampir
kata ‘jus’ bagi saya, hanya bisa diikuti dengan kata ‘alpukat’ bila saya
memesan jus dalam setiap ‘kunjungan’ saya di warung atau rumah makan. Meskipun bagi
orang lain mungkin jus jambu, mangga, strawberry ataupun jus lainnya mungkin
dianggap lebih enak, namun tidak bagi saya. Bahkan sering ketika deretan menu
minuman dalam sebuah kertas menu yang sudah berjejer dengan rapi dan saya baca
satu demi satu, ingin rasanya menjatuhkan pilihan pada menu minuman lain, namun
lagi-lagi tangan ini tak bisa terbohongi, tetap saja menuliskan kata “jus
alpukat”. Ha..ha..ha..mungkin semasa saya hidup dalam alam paling tenang di
dunia ini yaitu rahim ibu saya, barangkali dulu beliau meng’idam’ jus
alpukat...ah, tapi apapun sebabnya, sampai hari ini saya begitu menyukai
minuman yang bernama jus alpukat.
Sore ini terasa begitu istimewa
bagi saya, betapa tidak, setelah hampir setengah hari menghabiskan waktu berkutat
dengan layar “komputer jinjing” saya mampir ke sebuah gubug komputer untuk
mengambil sebuah ‘laptop tua‘yang sudah hampir dua pekan ini ‘mondok’ di klinik
reparasi ini. Berharap-harap cemas laptop itu bisa kembali ke pangkuan dengan ‘sehat’
kembali, namun tampaknya penyakitnya sudah ‘komplikasi’ dan ‘dokter laptop’ itu
hanya bilang satu kalimat yang memupuskan harapan, “Maaf mas, enggak bisa lagi
hidup laptopnya!”...Innalillahi wa inna ilaihi roji’un...Pasrah, tampaknya
pilihan emosi yang tepat untuk situasi seperti ini, karena ‘penyakit’ yang di
derita ‘laptop’ saya memang cenderung sudah mencapai stadium empat dan
rata-rata dari setiap klinik yang saya datangi memang menyarankan untuk
mengganti spare part yang harganya bisa mencapai separuh harga laptop baru...Maka
sore ini, saya Ikhlas karena Alloh men-takdirkan untuk mengistirahatkan ‘laptop
tua’ saya yang sudah menemani selama lebih dari lima tahun lamanya...
Keluar dari ruangan ‘dokter
laptop’ itu, sayapun dikejutkan dengan kehadiran beberapa sahabat lama yang
sudah beberapa bulan ini sangat sulit untuk menemuinya dikarenakan kesibukannya
yang sangat hebat...suasanapun berubah menjadi hangat seketika, senyum, salam,
keceriaan bersama rasanya pertemuan ini mengobati kerinduan kami yang selama
ini kami tunggu-tunggu, Ya Alloh, balasan apalagi yang Engkau anugerahkan
kepadaku ini, begitu sedikit jumlahnya hamba menunaikan sedekah, namun
balasan-Mu begitu di segerakan...
Kamipun larut dalam suasana rindu
dan senang yang bercampur dalam cerita-cerita kami satu sama lain...hingga kami
duduk di sebuah meja kecil di samping klinik komputer itu...tak disadari,
ternyata meja kecil itu milik sebuah warung makan yang bersebelahan dengan
klinik komputer tersebut.. Tak lama salah satu sahabat saya inipun memesan
minuman... “mas pesan dua gelas Jus Alpukat!”... sayapun tak begitu peduli
dengan minuman pesanan sahabat saya ini, karena saya masih begitu asyik larut
dalam cerita kesibukannya saat ini, apalagi sahabat saya ini baru saja
mendapatkan sebuah pekerjaan yang menurut saya hebat dan tidak bisa
diremehkan... tak berselang lama, Dua Gelas Jus Alpukatpun tiba, dan
Subhanalloh, ternyata satu gelas Jus Alpukat itu dipesankan sahabat saya
untuk-ku... Ya Alloh nikmat apalagi ini Ya Alloh, rasanya malu di hadapan
Alloh... Alloh tahu betapa saya sangat menyukai minuman bernama Jus Alpukat,
maka sore inipun Alloh kirimkan minuman itu di tengah kegembiraan saya bertemu
dengan sahabat lama..... saya merasa sore ini saya diberi bertubi-tubi
kenikmatan yang datang tanpa di sangka-sangka yang semuanya berasal dari “sedekah”
yang jumlahnya menurut saya sangat kecil di hadapan Alloh..
Ya, barangsiapa menunaikan sedekah,
maka Alloh sendiri yang akan memberi balasan TERBAIK untuknya... Alloh Maha
Adil, Alloh Maha Kaya, sangat mudah bagi Alloh membuat berbagai macam skenario
dalam hidup kita untuk membuat diri kita merasakan nikmat. Bagi saya sore ini
Alloh menampakkan janjinya di mata saya, bahwa sedekah itu pada dasarnya
pahalanya akan dikembalikan kepada diri kita...dengan jumlah yang Jauh berlipat
lebih banyak dibandingkan nilai ‘sesuatu’ yang kita sedekahkan...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar