Kamis, 15 Desember 2011

Kenali Gaya Belajarmu..Part 1(Gaya Belajar BISIK)

by : Ryang Adisty Farahsita
Farah

Seorang pelajar di sebuah SMA Favorit dengan segudang prestasi

Teman kita yang satu ini juga mempunyai keistimewaan tersendiri. Dia mempunyai beberapa prestasi yang mengharumkan namanya, nama kedua orang tuanya, nama sekolahnya dan nama teman-temannya dengan parfum wangi melati.., eh bukan, maksudnya dengan beberapa kejuaraan lomba yang dia menangkan. Salah satunya adalah Lomba Penelitian Karya Ilmiah Remaja dua tahun berturut-turut dengan peringkat Runner up secara berturut-turut. Dia juga.......(prestasi lainnya apa?)
Farah, teman kita dengan segudang pretasi ini telah berhasil mengidentifikasi gaya belajarnya dan menggunakannya dalam kehidupannya, terutama dalam hal belajar. Dia mengaku bahwa gaya belajarnya yang dominan adalah BISIK (BIcara-MuSIK).
Lalu bagaimana caranya untuk mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari? Di saat teman kita ini mengalami kesulitan dalam memahami pelajaran, dia selalu berusaha untuk mencari atau lebih tepatnya memburu orang yang dapat dia tanyai dan lebih mengerti tentang hal yang ingin ia yanyakan itu. Setelah menemukan orang yang tepat, dia menyuruh menjelaskan tentang masalah atau materi yang belum dia mengerti. Diapun mendengarkan penjelasaan orang itu dengan baik. Dia mengatakan bahwa ia akan lebih paham dan tahu jika dia mendengar penjelasan langsung dari sumbernya daripada dia harus membaca sebuah buku. Dia sangat suka diajari dari pada harus belajar sendiri. Biasanya Farah ini memburu orang-orang yang lebih ahli daripada dianya sendiri, misalnya Ayahnya, Bapak/Ibu  guru dan teman-temannya.
Nah, dari pernyataan teman kita ini, jelas bahwa dia lebih dominan dengan suara, suka mendengarkan. Kalau kamu punya cara belajar yang hampir sama atau sama dengan teman kita ini, bisa diprediksi kamu mempunyai kecenderungan di gaya belajar Auditorial.
Farah, yang meraih 5 besar di kelanya ini, saat tidak ada ulangan, cenderung tidak meluangkan waktu khusus untuk belajar, hanya saja dia mengikuti les di salah satu bimbel. Melalui bimbel, dia tidak belajar sendiri dan ada aktivitas mendengarkan di situ. Satu lagi, dia mengaku suka berdiskusi dengan teman-temannya untuk bertukar pikiran. Katanya, diskusi itu juga belajar. Setuju !
Berbeda halnya saat ada ulangan. Dia akan mempelajari materi itu sendiri dulu. Hal ini bertujuan agar dia mengetahui mana yang sudah bisa dan mana yang belum bisa. Setelah tau hal-hal yang belum dia pahami, dia akan memburu orang yang lebih pintar yang akan dia tanyai di sekolah nanti. Hal ini juga ia terapkan saat akan menghadapi ujian bersama.
Dari mengaplikasikan gaya berlajarnya yang dominan ini, ada nggak sih manfaat yang dia dapet ? Yuk, kita tanya lagi ke orangnya.
Ternyata sangat bermanfaat sekali. Pada saat menghadapi ujian, di saat ini harus mengingat-ingat apa yang sudah dia pelajari untuk menjawab soal, yang pertama dia ingat adalah suara orang yang pernah mengajarinya itu, bagaimana ia mengajari, bagaimana suaranya dan di mana dia mengajarinya. Ia ingat benar orang yang mengajarinya itu, dan ini sangat membantunya dalam memanggil ingatannya. Itulah salah satu manfaat dari aplikasi gaya belajar. Ulangan berjalan lancar dan nilai raportpun tersenyum melihatmu.
Ada cara unik dan kreatif yang dilakukan teman kita ini saat dia lupa akan materi yang sudah ia pelajari. Saat otak itu bener-bener mandeg, nggak berhasil inget-inget, maka Ryang ini berusaha untuk memuji-muji otaknya. Biasanya, dulu kalau dia tidak bisa mengingat sesuatu ia selalu menjelek-jelekkan diri sendiri ”...kamu itu bodoh sekali,...begitu saja tiak ingat, dll..”. sekarang dia merubah kata-kata negatif itu dengan kata-kata pujian untuk otaknya ” kamu itu bisa, otakmu itu hebat sekali, dll...”. Dan benar-benar menakjubkan, tidak selang lama, apa yang ingin dia ingat, tiba-tiba muncul dalam pikirannya, Subkhanallah. Pertanya memang sulit dipercaya, tapi kenyataannya memang seperti itu. Kamu juga bisa mempraktekkannya sendiri, mencontoh hal-hal yang baik untuk menuju hal yang lebih baik pula itu boleh dan sangat dianjurkan. Begitu ?!
Dalam pelajaran, matapelajaran yang paling dia sukai adalah Bahasa Inggris. Katanya bahasa Inggris itu jelas manfaatnya dan adpat dipraktekkan dalam kehidupan. Karena sudah suka, mempelajarinya pun jadi lebih mudah. Tapi bagaimana dedngan pelajaran yang tidak ia sukai? Teman kita ini mengaku, tidak menyukai Fisika. Sepertinya tidak hanya Farah deh yang nggak suka Fisika, kamu jangan-jangan juga tidak suka ??
Nah, untuk mempelajari mapel yang kurang dia sukai, Farah memerlukan waktu yang lebih banyak dan lebih serius. Perlu pemikiran 2 kali untuk bisa memahami pelajaran itu. Tidak mudah memang, tapi tidak mungkin dong kamu lalu tidak mau mempelajarinya ?! Iya, kan? Padahal kalau saya boleh mengatakan, Fisika itu asyik lho..!! Nggak percaya, coba tanya sama orang yang suka Fisika, kenapa suka Fisika, apa yang menarik dari Fisika ?? Apapun yang tidak kamu sukai, padahal jika kamu suka itu akan lebih baik, maka carilah hal-hal menarik di dalamnya, dan dekati orang-orang yang suka dalam bidang itu, InsyaAllah itu akan membantu kamu dalam mempelajarinya.
Seseorang melakukan sesuatu itu karena ada motivasi yang mendasarinya. Belajar juga begitu, carilah motivasi kamu belajar agar kamu lebih semangat saat melakukannya. Motivasi teman kita ini saat belajar adalah karena ingin lebih bisa dan karena orang tuanya. Dia ingin membuat bangga orang tua dan tidak ingin mengecewaknnya. Kamu silahkan tentukan sendiri apa motiasi belajar kamu, agar lebih semangat dan tidak loyo dalam belajar. Semangat, ya !?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar