By: Dinar Apriyanto
Cerita ini adalah tentang seorang
pria yang tidak memiliki bakat atau kemampuan khusus, dia juga bukan seorang
aktor dan sama sekali tidak bisa dikatakan jenisu dalam arti tradisional. Namun
saat kesempatan datang, ia mampu mengambil kesempatan itu.
Suatu hari, sebagai seorang
salesman muda di sebuah perusahaan mesin milkshake, dia memperhatikan bahwa
salah satu konsumennya, sebuah kedai hamburger kecil, mengirim pesanan untuk
membeli lagi enam mesin milkshake. Saat melihat catatan penjulan sebelumnya,
dia menemukan bahwa pesanan tersebut merupakan pesanan ke delapan selama tiga
tahun. Jadi total pembelian dari kedai tersebut mencapai 48 mesin milkshake,
dan seumur hidupnya dia tidak habis pikir mengapa sebuah kedai hamburger kecil
memerlukan mesin milkshake sedemikian banyak. Dia lalu memutuskan untuk
mengunjungi kedai tersebut.
Disana dia melihat dua orang
bersaudara tengah membuat hamburger dengan sangat cepat, begitu pula saat
menyajikannya. Untuk bisa menyajikan fast food dengan cara seperti ini pada
para pegawai yang sibuk dengan jam makan siang yang singkat, mereka
menyederhanakan atau meniadakan sejumlah proses penyajian seperti mengambil
piring, gelas, atau alat-alat makan, dan sebagainya, serta hanya menangani
proses penyajian hamburger, kentang goreng dan minuman ringan. Dan meskipun
melakukan penyederhanaan mereka masih saja kewalahan.
Si salesman muda itu melihat
kecemerlangan, kesederhanaan dan kecerdikan dari gagasan tersebut. Dia lalu
berbicara dengan dua bersaudara pemilik kedai dan akhirnya berhasil membuat
perjanjian untuk menjual hak kelola atas metode pelaksanaan yang mereka
lakukan. Salesman muda itu bernama Roy Kroc dan dua bersaudara pemilik kedai
adalah Mc Donald, dan hasilnya adalah usaha fast food paling berhasil abad-20.
Kroc bisa saja tidak
memperhatikan pola pemesanan mesin Milkshake dari Mc Donald bersaudara. Atau
bisa saja dia tidak menyadari tentang kesederhanaan dan kejeniusan mereka dalam
menemukan cara penyajian hamburger yang hampir secara langsung. Hanya dengan
memperhatikan sedikit lebih besar atas informasi yang diterima dari indera
penglihatannya, Roy Kroc berhasil mengembangkan sebuah peluang yang selama ini
diabaikan orang lain menjadi bisnis bernilai jutaan dolar. Ini adalah pelajaran
yang bisa kita semua pelajari.
(Disarikan dari buku Jean Marie
Stine)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar