SETAHAP DEMI SETAHAP
By : Wall Uyo
Assalamu’alaikum. Sahabat-sahabat pembaca
yang Insya’Allah dirahmati Allah, sudah menjadi fitrah diri kita bahwa kita
akan selalu mengalami proses, dari mulai kita dilahirkan, tumbuh menjadi
balita, anak-anak, remaja, dewasa dan hingga sampai tua ataupun mati. Masih
banyak proses-proses lagi yang lainnya yang tentunya kita temui, misalnya
seperti proses pendidikan, membangun usaha, membangun rumah tangga (sok-sokan,
padahal belum) dan lain sebagainya tak terkecuali dalam kita memperjuangkan jalan Islam yang kita pegang.
Proses yang kita jalani baik yang alami
(sudah menjadi fitrah) ataupun yang kita kehendaki, tentunya tidak lepas dari
tantangan-tangtangan didepannnya. Nah, kali ini akan saya coba bahas tentang
salah satu proses yang menjadi kwajiban kita sebagai seorang Muslim, yaitu
menuntut ilmu. Tentunya sahabat-sahabat pembaca sudah sangat hafal dan mengerti
dalil berikut ini “Menuntut ilmu itu
diwajibkan bagi setiap orang Islam.” Sudah menjadi keharusan bagi setiap
kita menuntut ilmu dan yang paling utama adalah ilmu dien. Nah, dalam mencari
ilmu agama, ada tahapan-tahapan yang harus kita jalani agar ilmu yang kita
dapat dapat semakin bermanfaat. Apa saja tahapan itu? Mari kita simak :
Pertama, Mencari Ilmu
Tahap pertama yang harus kita jalani adalah
mencari ilmu itu sendiri. Banyak sekali jalan yang bisa kita tempuh untuk
mendapatkannya baik formal maupun non formal. Misalnya : sekolah, Madrasah,
kajian, baca buku, internet dll. Yang kesemua itu Insya’ Allah ada dan mudah
kita dapatkan di sekitar kita. Rasanya hari gini sudah ndak layak ada
pertanyaan “Aku mau ngaji, tapi dimana?”
Kedua, Mengamalkan
Ilmu
Setelah ilmu kita dapatkan, apakah cukup kita
simpan saja? Tentu saja tidak,bukan? Ilmu yang kita terima dan kita simpan baik
dalam pikiran ataupun catatan, haruslah kita amalkan agar semakin berkah ilmu
tersebut.
Ketiga, Mendakwahkan
Ilmu
Ilmu yang kita miliki akan semakin berkah
jika kita mau mendakwahkan, dari sekedar kultum, ngisi pengajian, atau ngajar
TPA atau menjadi Guru Agama dll. Semua itu bisa menjadi ladang kita
mendakwahkan ilmu. Sahabat tentu juga hafal kalo Ilmu yang bermanfaat adalah salah satu dari amal yang tidak akan
terputus walaupun kita sudah mati. Hemmm… Luar biasa.
Keempat, Sabar
Nah, satu hal ini yang sering kita tinggalkan
dalam berdakwah. Terkadang kita sudah merasa sering mengajak sodara kita shalat
ke masjid misalnya, tapi belum juga berhasil, kadang muncul dari lisan kita “Ah, males ngajak terus, gak pernah mau.” Atau
dengan adik-adik TPA yang kita ajar “Diajari
dari gundul sampai gondrong gak mudeng-mudeng.” Dan contoh yang lainnya. Kesabaran
mutlak dibutuhkan dalam kita berdakwah agar orang yang kita ajak atau sekedar
kita ingatkan tidak merasa tersinggung dan tentu dengan harapan mau menerima
apa yang kita sampaikan.
Sahabat-sahabat pembaca yang baik hatinya, pertanyaan
untuk diri kita, sudah sampai manakah tahapan
yang disamapikan diatas kita lalui? Belum terlambat kalopun kita masih
berada di tahap yang pertama, masih ada waktu, Insya’ Allah.
#Saya, Wall Uyo. Salam Ramadhan
Follow kami di
@SahabatMBC
Dapatkan segera buku kedua terbaru Klub MBC "Belajar CEPAT" penerbit MIZAN,Bandung. Hubungi Pak Wal (085293355114)
Kunjungi tulisan kami yang lain di www.klubmbc.com atau www.klubmbc.blogspot.com
Dapatkan segera buku kedua terbaru Klub MBC "Belajar CEPAT" penerbit MIZAN,Bandung. Hubungi Pak Wal (085293355114)
Kunjungi tulisan kami yang lain di www.klubmbc.com atau www.klubmbc.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar