MEMBANGUN KARAKTER DENGAN CERITA
By : Wall Uyo
Assalamu’alaikum. Sahabat-sahabat pembaca
yang semoga senantiasa bergerak maju mengoptimalkan anugerah potensi yang ada
dalam diri kita. Apa kabar sahabat hari ini? Semoga senantiasa dalam
lindungan-Nya.
Sahabat pembaca yang baik hatinya, kalo semua
orang ditanya “Apa anda suka mendengarkan cerita?” barang kali mayoritas dari
kita akan menjawab “Ya”, terlebih cerita yang kita dengarkan itu sebuah cerita
yang menarik, menginspirasi, ataupun sekedar menghibur. Bahkan obrolan kita
juga akan semakin renyah kalo kita juga saling bercerita dengan semangat. Cerita
adalah sebuah media untuk menyampaikan pesan yang dapat diterima oleh semua
kalangan, dari anak-anak, remaja sampai dewasa. Lebih dari itu, cerita-cerita
yang sering kita dengar atau kita baca disadari maupun tidak akan membentuk
karakter si pendengar atau pembaca. Hemmmm… luar biasa bukan.
Coba kita tengok di negeri kita ini, kata
orang, penduduk Minang suka merantau, bisa jadi karena mereka terinspirasi cerita
Maling Kundang yang sukses di Perantauan. Lagi, Kenapa di Tanah Jawa banyak
kasus tentang Pornoaksi maupun pornografi? Bukan tidak mungkin karena
cerita/dongeng tentang Jaka Tarub. Bisa dibayangkan kan gimana imajinasi
seseorang yang mendengar cerita tentang Jaka Tarub yang mengintip bidadari yang
sedang mandi dengan mengendap-endap kemudian mencuri selendangnya? (Sahabat
pembaca gak usah membayangkan aja yah?) Nah, kalo itu cerita yang sudah cukup
tua. Bagaimana dengan cerita-cerita masa kini yang disajikan melalui robot hebat
yang memungkinkan kita melihat dunia ini yang bernama Televisi? Hemmm…rasanya
ndak kalah berpengaruh, bahkan lebih parah, karena bukan hanya mempengaruhi
pola pikir, tetapi juga pola bergaul, berpakaian dll. Hemmm…..
Lalu pertanyaanya “Apa kita tidak boleh
bercerita dalam mengajarkan sesuatu?” Tentu saja boleh, di atas sudah dibahas
bahwa cerita adalah media yang cukup efektif untuk menyampaikan sebuah pesan,
tinggal pandai-pandanya kita mengambil sumber cerita dan mengemasnya agar
menjadi menarik. Tak perlu khawatir mencari referensi sumber cerita, karena di
dalam Al Qur’an banyak sekali cerita yang dapat kita kutip sebagai media kita
menyampaikan pesan. Begitu juga dengan Hadits, Sirah Nabi dan juga cerita sahabat-sahabat
terdahulu. Kalaupun cerita harus dikarang sendiri, sebisa mungkin jangan sampai
mengandung unsur yang menyesatkan dan memicu kerusakan.
So, Sahabat-sahabat pembaca yang baik
hatinya, mari kita lebih selektif dalam mendengarkan, mempelajari terlebih
mengajarkan sebuah cerita kepada orang-orang sekitar kita, bisa jadi cerita
yang kita sajikan yang semula hanya untuk hiburan justru menjadi awal dari
kerusakan. Dan semoga cerita Qur’ani (cerita yang bersumber dari Al Qur’an)
bisa menjadi solusi yang efektif untuk membangun karakter generasi muslim, yang
akan meneruskan perjuangan ummat Islam di Bumi ini. Aamiin
#Saya Wall Uyo. Salam Ramadhan
Follow kami di
@SahabatMBC
Dapatkan segera buku kedua terbaru Klub MBC "Belajar CEPAT" penerbit MIZAN,Bandung. Hubungi Pak Wal (085293355114)
Kunjungi tulisan kami yang lain di www.klubmbc.com atau www.klubmbc.blogspot.com
Dapatkan segera buku kedua terbaru Klub MBC "Belajar CEPAT" penerbit MIZAN,Bandung. Hubungi Pak Wal (085293355114)
Kunjungi tulisan kami yang lain di www.klubmbc.com atau www.klubmbc.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar