By : Dinar
Apriyanto (KLUB MBC)
Saat itu seseorang melepaskan sepatunya dan masuk
ke rumah sebentar. Setelah keluar ternyata didapatinya sepatu orang tadi telah
dicuri orang. Lalu dengan wajah kesal dan menggerutu dirinya berjalan menuju
masjid dengan perasaan yang marah sekaligus kecewa.
“ Kenapa sepatu saya harus hilang ?
Ketika sampai di masjid dijumpainya pemuda yang
kehilangan dua kakinya. Orang tadi tertegun dan suasana hatinya berubah
seketika. Bukan karena iba ataupun kasihan dengan pemuda cacat tadi namun
dilihatnya wajah pemuda cacat tadi berseri-seri dan selalu tersenyum seakan
menunjukkan sebuah tanda kesyukuran, lalu dengan tanda tanya besar dihatinya
orang tadi menghampiri pemuda cacat dan bertanya :
” Wahai tuan; kenapa wajah anda berseri seri padahal
kaki anda hilang semuanya.
dengan tenang pemuda tadi menjawab,
” Wahai Tuan; bukankah Allah masih baik dengan
saya! Allah hanya mengambil kedua kaki saya; kalo hanya kedua kaki saja dan
sedangkan nikmat Allah yang lain seperti mata, telinga dan tangan yang masih
lengkap lalu apakah salah bila saya masih bersyukur!”
Kebanyakan dari diri kita dibingungkan oleh apa
yang lepas dari diri kita. Namun melupakan apa saja yang sudah Alloh
titipkan pada diri kita. Mencari yang
jauh melupakan yang dekat. Padahal Alloh memberikan ‘modal’ ke kita pasti sudah
diukur bahwa dengan modal itu, cukup bagi kita untuk hidup dan semakin menebar
kemanfaatan untuk orang lain.
Sebaik apapun
profesi seseorang saat ini, sebanyak apapun keuntungan yang diperoleh dalam
setiap usaha kita, dan sebagus apapun harta yang kita miliki. Justru tak akan
bernilai apa-apa di ‘mata’ kita, bukan karena nilainya yang rendah, namun
karena kita sendiri yang belum bisa menghargai-nya..So, mari kita syukuri yang
ada dan mengembangkan yang kita miliki menjadi sesuatu yang semakin bermanfaat
untuk diri dan orang lain...Berkah!
Follow Me :
Twitter @SekolahTrainer
Tidak ada komentar:
Posting Komentar