Senin, 05 Mei 2014

BERITA TV

Assalamu'alaikum sahabat pembaca yang baik hatinya. Belakangan ini marak diperbincangkan di media tentang kasus-kasus pelecehan seksual yang terjadi pada anak. Seperti fenomena Gunung Es, terlihat kecil dari permukaan, namun begitu banyak kasus-kasus yang tak sempat disorot media. Nanum, ketika yang kecil itu terungkap, yang lain pun ikut mencair dan terkuak ke permukaan.
Irinos memang. Entah siapa yang mulanya menjadi pemicu, entah para pelaku yang memang mengalami gangguan mental alias sudah gila, sehingga sudah tidak mampu menggunakan akal sehatnya. Atau justru dari para korban yang mungkin memiliki daya tarik tersendiri, yang barang kali menyebabkan ketika setan lewat di depan orang yang tak pernah punya niatan atau kecenderungan ke sana pun akhirnya tergiur. Atau mungkin bisa jadi kedua-duanya? Entahlah. Yang jelas, itu adalah kenyataan yang ada.
Sahabat pembaca yang baik hatinya. Kurang layak jika kita acuh dengan permasalahan-permasalahan tersebut semisal dengan mengatakan "Halah, itu cuma di Tipi-Tipi". Pasalnya, bukan tidak mungkin kasus serupa ternyata sudah ada di dekat kita dan hanya belum kita sadari. Sahabat pembaca yang baik hatinya, kira-kira bagaimana perasaan sahabat ketika salah satu nama korban yang disebut dalam sebuah kasus itu nama anak-anak sahabat? Hancur berkeping-keping? Remuk tak berbentuk? Saya rasa itu.
Nah, coba kita kaji sebenarnya dimana akar permasalahannya. Menurut hemat saya, ada beberapa hal yang bisa saja memicu terjadinya hal-hal tersebut. Pertama mari kita tilik dari pelaku. Dalam hal ini, saya yakin setiap pelaku yang tengah berkasi tentu saja kehilangan Imannya. Karena jelas mereka tidak bisa berpikir layaknya orang beriman.Sedangkan dari segi korban yang dalam hal ini anak-anak, bisa jadi karena memang belum sampainya ilmu mereka.
Lalu bagaimana sikap kita sebagai orang tua? Yupz, tentunya kita memang harus membentengi anak-anak kita dengan kita didik tentang syariat Islam sejak dini. Contohnya dengan kita ajarkan anak-anak kita untuk menutup aurat dengan benar atau mengajarkan cara bergaul yang baik. Selain itu sahabat, ada hal-hal yang lain yang bisa kita lakukan misalnya dengan hal-hal berikut ini ; memilihkan sekolah yang disana kita bisa ikut berperan aktif dalam mengawasi dan mendidik anak kita, bukan berarti kita harus setiap saat kita berada di sekolah itu lho... Hal yang lain misalnya dengan kita mengawasi pergaulan anak-anak kita, juga termasuk tontonan-tontonan mereka di televisi. Dan masih banyak hal baik lainnya yang bisa kita lakukan untuk membentengi anak-anak kita dari tindakan kekarasan pada anak seperti kejahatan seksual seperti yang kita bicarakan sedari tadi. Sekian...

#Saya : 100% Kak Wall

Tidak ada komentar:

Posting Komentar