Kamis, 20 Juni 2013

HEBAT DARI YANG BIASA By : Wall Uyo




Ini adalah kali pertama saya mendapatkan amanah untuk menulis. Ketika mendengar amanah itu seketika yang terlintas dalam benak adalah pertanyaan-pertanyaan “Nulis apa ya? Kan gak pernah nulis. Trus mau mengangkat tema apa ni?” Yang kesemuanya itu adalah kebingungan-kebingungan untuk memulai. Bahkan kadang muncul bisikan negative “ah, mbok biar gak usah nulis. Bikin pusing aja.”
Sejenak saya merenung yang kemudian teringat kata-kata sodara sepupu saya Henry Ford “Berfikir merupakan pekerjaan yang paling berat, mungkin itulah sebabnya sedikit orang yang menyenanginya.” Kata-kata itu seolah-olah menampar saya untuk segera mencoba berfikir dan mencari referensi tentang apa yang akan saya tulis. Alhasil, buku-buku saya buka, catatan saya baca kembali, update status, sms teman dan lain sebagainya. Tapi, ternyata setelah semua itu saya lakukan, belum juga ada ide apa yang akan saya tulis dan itu membuat saya hamper putus asa.
Seketika, saya terbayang sebuah peristiwa ketika saya silaturahim ke rumah sahabat saya, sebut saja Budi. Waktu itu si budi bercerita bahwa dia baru saja ngobrol dengan seorang pengusaha toko bangunan yang sukses di salah satu kota kecil dekat tempat saya tinggal.
Budi : “Pak, tiap hari toko bapak makin ramai ya? Kalo saya tanya kenapa pada beli kesini, 
mereka mayoritas menjawab karena disini lengkap dan jumlahnya banyak. Berarti bapak 
modalnya sangat besar ya?
Pemilik Toko : “Ya Alhamdulillah Dik, pada percaya sama toko saya. Tapi, kalo ditanya soal modal,
tidak terlalu besar juga.”
Budi : “Tapi kalo menurut keterangan para pembeli kan kalo belanja disini bisa dipastikan ada 
barangnya dan jumlahnya juga banyak.”
Pemilik Toko : “Sebenarnya kalo diamati to Dik, saya tu tidak pernah menstok semua barang dalam 
jumlah yang besar, karena kalo diamati, pembeli di toko ini tu setiap bulannya berbeda
trend barang yang dibelinya.”
Budi : “Misalnya bulan ini banyak yang beli cat, kemudian bulan ini banyak yang beli semen gitu 
Pak?”
Pemilik Toko : ”Ya, kurang lebih seperti itu. Makanya, sebelum kulakan saya perkirakan dulu, 
misalnya bulan ini, O…musim menjelang lebaran gini biasaya pada ngecat rumah jadi saya
kulakan cat lebih banyak. Kurang lebih seperti itu.”
Budi :”O…berarti bapak menghafal setiap kebutuhan mereka setiap musimya gitu?”
Pemilik Toko :”Ya kalo sekarang saya sudah terbiasa kulakan sesuai dengan kebutuhan mereka.”

Berangkat dari cerita itu, saya mencoba mencari apa sih kuncinya keberhasilan pengusaha tadi? Dan menurut saya, pengusaha ini sudah terbiasa menyediakan barang-barang sesuai kebutuhan konsumen. Tapi itu belum juga menginspirasi apa yang harus saya tulis. Kemudian saya amati orang-orang di lingkungan saya, ada seorang bapak-bapak yang tidak lain adalah muadzin di Masjid tempat saya tinggal. Hampir bisa dipastikan beliaulah yang selalu mengumandangkan adzan di setiap waktu shalat, dan kalau ditanya kenapa bisa seperti itu jawabnya “Yo mergo kulinane ngene.” Maksudnya karena sudah terbiasa melakukan itu.
Dari cerita-cerita itu, baru dapat saya simpulkan kenapa saya agak kerepotan untuk memulai menulis, dan ternyata karena memang saya belum terbiasa melakukannya. Barangkali setiap orang yang ditanya kenapa begitu mahir melakukan pekerjaannya, mereka akan menjawab “karena sudah terbiasa melakukannya.” So, sahabat-sahabat pembaca yang baik hatinya, bagi kita yang merasa sulit melakukan sesuatu, tiada salahnya mari kita mulai membiasakan hal itu “mulai dari diri sendiri, mulai dari yang kecil dan mulai saat ini” begitu kira-kira. Seperti kata pepatah Jawa “Witing Bisa Jalaran Saka kulina” yang artinya sesuatu itu akan menjadi mudah dan ringan dilakukan ketika terbiasa. 
#Saya Wall Uyo, Salam Aku Bisa.

Follow kami di @SahabatMBC

Top of Form
Bottom of Form
Dapatkan segera buku kedua terbaru @DinarApriyanto "Belajar CEPAT" penerbit MIZAN,BAndung. Hubungi Pak Wal (088806007199) pin BB : 3170f058
Kunjungi tulisan kami yang lain di www.klubmbc.com atau www.klubmbc.blogspot.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar