Selasa, 10 Juli 2012

Guyonan “Orang” Geografi By : Dinar Apriyanto



Kisah ini saya alami sendiri ketika saya menghadap Dosen Pembimbing saya menjelang tugas Akhir di kampus. Seharusnya saya menghadap beliau sudah satu bulan yang lalu, namun karena ada halangan bertabrakan dengan agenda keluarga, maka baru hari itu saya menghadap dosen saya. Berhadapan dengan seorang dosen yang sudah menjadi guru besar di Universitas tentu harus menjaga sikap dan harus bisa mengontrol diri (red: jaim ). Kebiasaan saya yang sering guyonan paling tidak harus di ‘rem’ beberapa saat agar suasana konsultasi atau bahkan bisa disebut forum ujian empat mata itu bisa berjalan dengan lancar dan tak lagi mendapatkan ‘teguran’ seperti kejadian beberapa bulan yang lalu, karena kurang ‘serius’ dalam bersikap dengan seorang Guru Besar.

Dua jam sebelum waktu ujian tiba, sayapun sudah hadir di kampus. Bahan-bahan yang sudah saya siapkan, power point dan beberapa literatur sudah saya siapkan untuk ‘dilahap’ sebelum memasuki ruang ujian yang cukup menegangkan. Namun suasana ‘khusyuk’ belajar tiba-tiba pecah dengan hadirnya beberapa sahabat-sahabat yang baru saja keluar dari ruang kuliah. Dasarnya saya orang yang tidak bisa ‘diam’ akhirnya sayapun hanyut dalam pembicaraan-pembicaraan seru dengan beberapa sahabat, dan alhasil belajarnya terlupa beberapa saat.  Hingga tanpa saya sadari satu setengah jam sudah berlalu, dan tinggal 30 menit lagi ‘eksekusi’ ujian akan dilaksanakan.

Walau sedikit tegang, namun saya berusaha tetap tenang, hingga ketenangan itupun terusik kembali dengan hadirnya dua orang teman lain yang akan menjalani ‘eksekusi’ yang sama. Ya, kami bertiga, peserta ‘eksekusi’ sedang menanti detik-detik ujian dan bersiap-siap dengan segudang pertanyaan dan pernyataan yang bakal menghujani suasana ujian empat mata itu. Beberapa saat kami sibuk sendiri-sendiri dengan bahan masing-masing. Hingga salah satu teman mengeluarkan print out draft yang akan diujikan.
“Lho, memangnya harus pakai print out ya?” tanya saya kepada salah satu teman
“Iya, bukankah kemarin sudah diberitahu lewat sms?” jawab salah satu teman saya...
Jreng..Jreng..lengkap sudah suasana deg-deg’an di ruangan itu. Huf, saya tidak bawa print out, karena saya pikir sudah berkali-kali dikumpulkan print out-nya...”Bismillah, harus tetap tenang!” kata saya dalam hati..

Tepat jam 14.00 WIB, kami berjalan menuju ruang eksekusi.
“Mas, saya deg-degan nih..!” kata salah satu teman saya
“Tenang saja, berdo’a agar diberikan ketenangan..!” jawab saya singkat, meski saya juga menahan rasa tegang..
Kami bertiga memasuki ruangan beliau dan dinginnya AC membantu menurunkan ketegangan kami..
“Ya, silahkan masuk...!” kata Dosen saya...
Salh satu teman saya masuk ke ruangan terlebih dahulu...dan sisanya menunggu di ruang tunggu sambil membuka-buka file presentasi..
“Titip file ya...!” kata temen saya satunya,
“Lho, kok file-nya hilang?” kata dia tiba-tiba. Wajah temen saya langsung agak panik. Sayapun juga ‘tertular’ panik...
“Dicari dulu di laptop!” kata saya